SRAGEN, MENARA62.COM– Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen sudah memperbolehkan sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, tidak terkecuali SD Negeri Trombol 1 yang bertempat di Dusun Ngunut, Desa Trombol, Kec. Mondokan, Kab. Sragen. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti mengecek suhu badan sebelum memasuki lingkungan sekolah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan selalu memakai masker, Senin (6/09/2021).
Para siswa di SD N Trombol 1 sangat antusias dengan diadakannya PTMT ini. Mengingat mereka sudah lama tidak belajar secara langsung di sekolah. Tim Pelaksana Kampus Mengajar 2 yang ditugaskan di SDN Trombol 1 Sragen cukup antusias dengan adanya pelaksanaan PTMT. Hal ini merupakan aktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama pelaksanaan KM2 sekitar 1 bulan ini Tim Pelaksana KM 2 hanya melaksanakan kegiatan pendampingan pembelajaran secara luring terbatas dengan cara mendatangi rumah siswa kemudian melaksanakan kegiatan pendampingan belajar.
“Senang sekali bisa bertemu dan mengajar secara langsung pada peserta didik di SD N Trombol 1,” ujar Anisa Kharimatul, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, menyampaikan perasaannya perihal pelaksanaan PTMT.
Anisa Amanatul dan Anisa Kharimatul mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta bersama empat temannya yang menjadi Tim Pelaksana KM 2 di sekolah tersebut, sejak melaksanakan kegiatan KM 2 secara daring dan luring terbatas. Menurutnya pembelajaran daring mempunyai dampak yang cukup serius bagi siswa dan orang tua, apalagi di daerah tersebut merupakan daerah yang acapkali mengalami kendala berkaitan dengan sinyal.
Selain hal tersebut, masalah kuota dan perangkat gadget/ laptop juga merupakan permasalahan lain bagi para orang tua. Sebab, para orang tua siswa di lingkungan SDN Trombol 1 Sragen tidak seluruhnya memiliki kemampuan ekonomi cukup, sehingga pembelajaran daring menjadi permasalahan tersendiri. Belum lagi sebagian orang tua banyak yang gagap teknologi dalam menggunakan aplikasi kegiatan pembelajaran daring.
Kehadiran para mahasiswa yang menjadi pelaksana Kampus Mengajar dan banyak membantu para siswa dalam belajar menjadi solusi keadaan yang cukup berarti bagi para orang tua siswa dan siswa. Para siswa yang semula merasa kurang bersemangat belajar menjadi lebih bersemangat. Namun tentu saja pembelajaran tatap muka seperti yang dilaksanakan sebelum terjadi pandemi Covid-19, menjadi kerinduan para siswa. Mereka menginginkan bisa bertemu guru dan mengikuti pembelajaran secara langsung. Para siswa juga merindukan untuk dapat bertemu dengan kawan-kawannya di sekolah.
“Saya sangat senang akhirnya saya bisa masuk sekolah, karena saya sudah lama tidak masuk dan belajar di sekolah. Saya bisa bertemu dengan teman-teman di sekolah dan ditambah sekarang ada kakak-kakak mahasiswa membuat saya semakin bersemangat untuk bersekolah,” ujar salah satu murid di SD N Trombol 1.
Mekanisme pelaksanaan PTM di SD N Trombol yaitu, siswa melakukan cek suhu tubuh saat berangkat dan pulang sekolah, kemudian siswa disemprotkan hand sanitizer atau dengan mencuci tangan, dan diberikan himbauan untuk selalu menggunakan masker. Para siswa juga dihimbau untuk membawa bekal dari rumah agar supaya mereka tidak membeli makanan di sekolah karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan. Mahasiswa dan guru saling bekerja sama untuk menyukseskan kegiatan PTM ini. Karena harapannya para siswa menjadi lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
“Kegiatan PTMT ini sangatlah bagus untuk dilakukan, karena selama pembelajaran daring siswa sangat kurang untuk memahami materi yang diberikan dari guru dan bahkan lupa dengan huruf sehingga sangat kurang dalam hal membaca”, terang Priyono, S. Pd. selaku Kepala Sekolah SD N Trombol 1 Sragen.
Melihat kebiasaan anak-anak yang sangat kurang dalam belajar dan kurang mendapat perhatian orangtua di bidang pendidikan, serta anak-anak yang sudah ketercanduan dengan gadget hal ini membuat siswa malas untuk belajar. Untuk itu pemberlakuan PTMT ini sangat diharapkan untuk meningkatkan mutu di bidang pendidikan dan dapat membatasi siswa agar tidak selalu menggunakan gadget tentunya di SD N Trombol 1.
Sementara itu, Arlandi Dwi Kuncoro, S.Pd. selaku salah satu guru pamong di SD N Trombol 1 mengharapkan semoga dengan diberlakukannya pembelajaran tatap muka ini siswa-siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat memahami semua materi yang sudah di berikan dari guru ataupun dari mahasiswa Kampus Mengajar 2.
(Anisa Amanatul/Anisa Kharimatul)