JAKARTA, MENARA62.COM – Granada Andalusia H, siswa SMAN 90 Jakarta keluar sebagai juara pertama Kompetisi Roket Air tahun 2019 yang digelar Pusat Peragaan IPTEK di area TMII, Jaktim. Pada kompetisi yang berlangsung dua hari tersebut, Granada berhasil mendapatkan skor 0,09. Ini adalah jarak terdekat lemparan roket air yang dirakit peserta dengan zona sasaran.
Disusul kemudian oleh Syauqi Najla Khonza S, dari SMP Quran Assalam sebagai juara 2 dengan skor 0,11 dan Syahrozad Zalfa Nadia, dari MTs Pembangunan UIN sebagai juara 3 dengan skor 0,39.
Selain menempati posisi kedua, Syauqi Najla juga keluar sebagai peserta favorit berdasarkan tingkatan usia.
Sementara untuk juara harapan 1 diraih oleh Luthfi Dwi Andika, siswa MTsN 3 Bogor denganskor 0,62, harapan 2 diraih oleh Maximus Uzia G dari SMP Tunas Agung Tangerang dengan skor 0,97, dan harapan 3 diraih oleh Syahla Pridehan dari SMP Kosgoro Bogor dengan skor 1,90.
“Penilaian skor tersebut didasarkan pada skor terbaik dari 2 kali peluncuran yang merupakan jarak terpendek jatuhnya roket terhadap titik pusat target,” kata Direktur PP IPTEK, M, Syahrial Annas, Ahad sore (8/9/2019).
KRAR yang diselenggarakan PP IPTEK selama 2 hari (7-8 September 2019), diikuti oleh 404 siswa-siswi SMP dan SMU sederajat dari 93 sekolah di Jabodetabek dan Cilegon.
Kompetisi Roket Air ini lanjut Syahrial bertujuan untuk mewadahi potensi bidang sains bagi generasi muda untuk terus berkembang dan turut berperan serta dalam kemajuan teknologi dibidang antariksa dan kedirgantaraan.
“PP-IPTEK sebagai science center pertama di Indonesia dan salah satu wahana pembelajaran iptek bagi masyarakat, khususnya generasi muda memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai dengan visi dan misi negara. Selain kegiatan roket air masih banyak lagi peragaan dan program sains yang disajikan oleh PP-IPTEK kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pengetahuan iptek masyarakat,” tutup Syahrial Annas.
Sementara itu Najla, mengaku senang bisa menang. Target berikutnya adalah bisa lolos dalam Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) pada akhir September 2019.
“Semoga bisa menang juga sehingga bisa ikut yang internasional (KRAI) di akhir tahun ini,” tutur Najla.
Menurut Najla, dengan mengikuti KRAR, wawasan ilmu yang dikuasainya kian bertambah. “Jadi semakin tahu, karena sebelumnya kami mendapat pelatihan terlebih dahulu,” ungkap Najla yang berharap bisa lolos dikancah Internasional.