Mengenal dan Mengelola Daun kelor
SOLO, MENARA62.COM — Ada aktifitas di luar kegiatan intrakurikuler siswa SMA Muhammadiyah program Khusus Kottabarat Surakarta. Sejumlah siswa melakukan kajian ilmiah terhadap objek tumbuhan. Ya, hari itu siswa melakukan pengamatan terhadap objek daun kelor. Daun Kelor yang memiliki nama latin Moringa Oleifera menjadi pusat kajian karena sudah hampir sulit ditemui tanamannya.
Adalah Fafa Haika, siswa kelas XI IPA yang memiliki ide awal untuk mengenal dan meneliti tumbuhan ini. Fafa merasa penasaran, karena oleh WHO tanaman daun kelor ini dinobatkan sebagai pohon ajaib. Tentu hal ini ada alasannya, ujar Fafa. Berangkat dari hal tersebut, mulailah Fafa bersama teman-teman yang tergabung dalam komunitas KIR sekolah mempelajari berbagai literatur tentang daun Kelor.
Menurut literatur, daun Kelor memiliki khasiat untuk kesehatan. Bahkan telah digunakan oleh banyak kelompok etnis sejak dulu untuk mencegah dan mengobati 300 macam penyakit. Hal inilah yang memantik ide pemanfaatan daun Kelor diubah menjadi bahan pangan yang disukai generasi muda. Maka, dipilihlah jenis pangan berupa Nugget Daun Kelor.
Fafa menjelaskan alasan dipilihnya Nugget karena merupakan jenis makanan yang disukai anak muda sambil sosialisasi khasiat daun Kelor kepada generasi muda. “Harapannya ada kesadaran pada generasi muda untuk membudidayakan atau melestarikan tanaman daun Kelor yang memang sudah sulit ditemukan saat ini. Atau mungkin juga para generasi muda saat ini tidak mengenal bentuk dan karakteristik tanaman ini,” ujar Fafa.
Secara teknis, Fafa menjelaskan proses pembuatan dan bahan-bahan yang disiapkan untuk membuat Nugget Daun Kelor. Bahan yang disiapkan antara lain tempe, telur, bawang merah, bawang putih, tepung terigu dan tepung panir. Bahan yang sudah disiapkan tersebut, diubah menjadi adonan dicampur daun kelor. Makanan Nugget daun kelor ini memiliki manfaat antara lain menyehatkan kulit, mengatasi diabetes, menyehatkan mata, mencegah kanker, dan menyembuhkan reumatik.
“Pembuatan produk makanan nugget berbahan daun kelor ini diharapakan sebagai ajang sosialisasi kepada generasi muda betapa khasiat daun kelor sangat baik untuk kesehatan. Anak muda perlu mengetahui literatur daun kelor sehingga tumbuh keinginan dan kesadaran generasi muda untuk membudidayakan tanaman kelor ini,” ujar Fafa Haika saat ditemui di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
