28.9 C
Jakarta

Stok Beras BULOG 1,3 Juta Ton, Komisi VI Kunjungi Gudang BULOG Pastikan Stok Jelang ‘Nataru’ Aman

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pada Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Masa Persidangan II ke Gudang BULOG di Cirebon Jawa Barat tanggal 19-21 November 2021, Komisi VI DPR RI memastikan stok beras nasional yang disimpan di BULOG menjelang Natal dan Tahun Baru dalam jumlah yang aman.

“Kita sudah lihat langsung bersama di Gudang BULOG Cirebon ini, stok beras yang tersedia dalam jumlah yang cukup banyak dan kurang lebih di gudang-gudang BULOG seluruh Indonesia juga dengan kondisi yang sama, jadi masyarakat tidak perlu panik terkait kebutuhan akan beras ini saat Natal dan Tahun Baru”, kata Aria Bima yang memimpin rombongan Kunker Komisi VI tersebut.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhamad Suyamto yang hadir mendampingi Kunker Komisi VI ini mengatakan stok beras yang dikuasai BULOG saat ini mencapai 1,3 juta ton, dan pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan pangan lainnya yang menjadi tanggung jawab BULOG untuk bisa selalu tersedia di masyarakat.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, BULOG menjamin kebutuhan beras dan pangan lainnya tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan yang tiba-tiba. BULOG akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut,” kata Suyamto

BULOG sendiri memastikan seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum BULOG sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara online maupun offline, juga outlet-outlet milik Perum BULOG seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada.

Selanjutnya anggota Komisi VI lainnya yang juga ikut dalam rombongan tersebut, Herman Khaeron menegaskan keberadaan BULOG harus lebih diperkuat, salah satunya melalui keberadaan anggaran belanja negara karena statusnya sebagai Perum dan tidak bisa dikomersialisasi. Kemudian, harus ditopang oleh APBN untuk operasionalnya. Lalu harus ada outletnya sebagai buffer stock nasional harus ada pengeluarannya.

“Nah ini yang harus dicermati dan harus menjadi dukungan di DPR Komisi VI dan di Komisi lainnya. DPR secara umum harus memberikan dukungan kepada BULOG agar statusnya kembali kepada status semula sebagai buffer stock nasional yang outletnya jelas. Sekali lagi, BULOG harus diperkuat,” tegas Herman.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!