27.8 C
Jakarta

Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka, SD Muhammadiyah 1 Solo Dikunjungi K3S Salatiga

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Terapkan Kurikulum Merdeka, Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Solo (SD Muh 1 Solo), mendapat kunjungan studi tiru dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Salatiga.

Acara dihadiri oleh Kepala Bidang (Kabid) SD Disdik Kota Surakarta Tarno, Pengawas Gugus II Korwil III Dra Tri Winarni, Suwarno SPd MM, Ketua Komite Sekolah Drs H Harminto dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Salatiga Budi Suprihatin ST MM, Selasa (5/7/2022).

Sebanyak delapan puluh enam orang turut ikut dalam rombongan dari Kecamatan Sidomukti menggunakan 2 Bus. Tiba pukul 08.30 WIB mereka disambut oleh para guru dan karyawan Sekolah Penggerak yang berjajar di halaman sekolah.

“Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih atas studi tiru Implementasi Kurikulum Merdeka dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Sidomukti Dinas Pendidikan Kota Salatiga,” ucap Kepala Sekolah Penggerak Hj Sri Sayekti SPd MPd saat menyampaikan ucapan selamat datang di awal kegiatan.

Kepala Sekolah Penggerak Hj Sri Sayekti SPd MPd saat berbicara di depan K3S Salatiga

Menjadi sekolah penggerak, sambung dia, terapkan Kurikulum Merdeka berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan sumber daya manusia yang unggul kepala sekolah dan guru.

Sayekti berharap para guru dan karyawan kompak dan bersinergi dalam menyusun dan mengawal program-program sekolah. ”Fokus penguatan sumber daya manusia, pembelajaran berdeferensiasi, perencanaan pembelajaran berbasis data lewat digitalisasi sekolah,” ujarnya.

Pembelajaran paradigma baru guru dan kepala sekolah. Kepala sekolah bertugas memastikan sekolah mendukung pembelajaran fleksibel dan esensial. Melakukan refleksi. Melaksanakan tindak lanjut hasil refleksi. Memantau ketercapaian rencana tindak lanjut.

“Meningkatkan kapasitas guru, memfasilitasi program peningkatan iklim keamanan sekolah. Program membangun karakter. Dan pelibatan komunitas praktisi,” bebernya.

Guru melakukan asesmen belajar murid. Mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya. Menyiapkan perangkat ajar. Melaksanakan refleksi dan tindak lanjut hasil belajar refleksi.

“Menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Melaksanakan pembelajaran yang esensial. Program membangun karakter. Pembelajaran dengan eksperimen untuk meningkatkan kreativitas siswa. Melaksanakan kegiatan umpan balik,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SD Disdik Kota Surakarta Tarno mengatakan arahnya nanti profil pelajar Pancasila yang memiliki enam aspek yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global, bergotong royong, dan kreatif. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!