YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Superheat Team Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil merebut gelar juara 2 pada Chernival: International Chem-E-Car Competition (ICECC) 202, Ahad (11/4/2021). Kompetisi yang digelar Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) diikuti 21 peserta yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia dan satu peserta dari Colombia.
Superheat Team UAD beranggotakan M Sigit Mustofa (Ketua Tim), Anggita Rossee Kusuma Wardani, Miranda Widyaningsih (Tim Riset), Leon Bagus Arshandy dan M. Fariq Fajar (Tim Mekanik dan Desain). Mereka mahasiswa-mahasiswi Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD. Superheat Team UAD meraih juara 2, sedangkan jura 1 diraih tuan rumah ITS, dan juara 3 direbut Juara Universitas Negeri Semarang (UNNES).
“Kami merasa senang sekali. Karena di awal kami tidak memiliki ekspektasi jauh akan menjadi pemenang dalam kompetisi ini. Terlebih pada saat Race Competition, nilai kami beda tipis dengan tim lain seperti Spektronics XX (ITS), Smartron V. Zeta (Unnes) dan Reactics Bisma (UGM),” kata Tifanny Rizka Ariandi, Manager Superheat Team UAD di Yogyakarta, Ahad (11/4/2021).
Dijelaskan Tifany, dalam kompetisi ICECC ini setiap tim wajib membuat prototype mobil yang dijalankan dengan reaksi kimia. Kompetisi ini berlangsung secara online selama lima hari, Rabu-Ahad (7-11/4/2021). Pada babak penyisihan, setiap tim wajib mengirimkan Job Safety Analysis (JSA) berisi keamanan tentang alat dan bahan digunakan, serta video mobil yang bisa dijalankan.
Lebih lanjut Tifany mengatakan Superheat Team ini di bawah dosen pembimbing Agus Aktawan, ST, MEng dan Aster Rahayu, SSi, MSi, PhD. Persiapan kompetisi kurang lebih selama satu bulan sebelum perlombaan.
Sedang Agus Aktawan menjelaskan persiapan tim yang dibimbingnya meliputi pengambilan data riset yang diperlukan untuk menentukan banyaknya bahan kimia yang akan digunakan pada saat Race Competition. “Selain itu juga ada pembuatan video profil, poster, serta materi presentasi yang akan disampaikan ketika Presentation & Inspection Day,” kata Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan tidak ada prediksi sama sekali sebelumnya akan meraih gelar juara. Hal ini disebabkan pada h-7 sebelum perlombaan mulai terjadi beberapa kendala seperti komponen mobil yang mulai menurun performanya, sehingga tim harus mengganti dengan komponen baru.
“Hal tersebut sangat mempengaruhi hasil riset. Alhamdulillah, dalam waktu yang singkat kami mencoba mengambil ulang data riset dan tentunya data yang diperoleh tidak semaksimal sebelumnya. Namun, kami selalu yakin atas kerja keras yang telah kami lakukan dan optimis untuk menjadi juara,” tandas Agus.
Sebelumnya, kata Agus, Superheat Team UAD ini berhasil menjadi juara 3 pada kompetisi yang sama pada tahun 2019. Namun pada tahun 2020, tidak ada kompetisi karena pandemi Covid-19.