32.8 C
Jakarta

Tak Boleh ada Kerumunan, Penjual Kopi Keliling Keluhkan Sulitnya Cari Pembeli

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Hudi hanya bisa menelan ludah. Dagangan kopi yang dibawanya keliling sejak pagi di sekitaran Bintaro, Jakarta Selatan, tak kunjung mendatangkan pelanggan. Beberapa orang yang biasanya rutin membeli, kini banyak yang menghindari. Bukan karena apa, tetapi lebih disebabkan pandemi Covid-19 yang memaksa sebagian besar masyarakat harus tinggal di rumah.

Pria yang sudah menjalani profesi sebagai pedagang kopi keliling sejak tahun 2017 tersebut masih mencoba menawarkan kopi hangatnya untuk orang-orang yang dijumpai. Berharap siang ini ada orang yang bersedia membeli kopi.

“Sepi, tidak seperti biasanya. Saya menawarkan kopi ke satpam, ke ojek dan orang-orang yang biasanya pada beli,” katanya, Sabtu (19/9/2020).

Sejak Covid-19 melanda Tanah Air, Hudi mengaku omset dagangannya terjun bebas sehingga keuntungan yang disisihkan pun menurun banyak. Biasanya ia bisa mengantongi keuntungan hingga Rp100 ribu per hari, kini paling banter hanya Rp50 ribu.

“Mau bagaimana lagi, biasanya kan orang yang lagi pada kerumunan yang beli. Sekarang kerumunan nggak boleh,” tambahnya.

Meski tak mudah menjaring pelanggan, Hudi tetap berkeliling Bintaro menjajakan kopinya setiap hari. Mengendarai sepeda motornya, Hudi keluar rumah dari pagi hingga sore hari dengan mengenakan masker. Berharap kopi yang dibawanya tetap memberikan penghasilan yang cukup untuk membiayai kehidupan keluarganya.

“Semoga kondisi seperti sekarang ini segera berakhir. Saya mberikan penghasilan cukup,” tutup pria berusia 50 tahun tersebut penuh harap.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!