26.3 C
Jakarta

Jubir Presiden Bahas Demokrasi Era Digital Bersama Mahasiswa se-Indonesia dalam ID Next Leader

Baca Juga:

Jakarta, Menara62.com – ID Next Leader menyelenggarakan ‘Pekan Raya Nasional Mahasiswa 2020’ yang berlangsung 13- 20 September 2020.

Acara ini merupakan ajang webinar bagi seluruh mahasiswa di Indonesia untuk mendapat pengalaman baru guna menghadapi masa depan. Akses kepada generasi masa depan agar mendapat ilmu dan inspirasi dari para tokoh nasional, menyamakan pemahaman akan kebangsaan dan ajang berjejaring secara virtual.

Pada hari keenam “Pekan Raya Nasional Mahasiswa 2020″pembicara yang hadir ialah Juru Bicara Presiden RI, M. Fadjroel Rachman serta Executive Director ID Next Leader, Hokkop Situngkir.

Fadjroel mengatakan, di masa pandemi ini, Presiden Joko Widodo sangat memperhatikan berbagai agenda bangsa seperti Pilkada Serentak 2020 pada Desember mendatang.

Menurut Fadjroel dalam pilkada mendatang, persiden menekankan kesehatan harus tetap menjadi prioritas utama, sembari menjamin keberlangsungan demokrasi, politik, dan ekonomi yang oleh presiden Jokowi dianalogikan dengan “menekan rem dan gas”.

“Sama seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo yakni memainkan keseimbangan antara rem dan gas, tetapi integratif antara kesehatan, sosial-ekonomi dan politik yang serentak, tetap berjalan. Presiden amat memperhatikan keberlangsungan hidup rakyat, sekaligus keberlangsungan demokrasi dan keberlangsungan NKRI,” jelas Fajdroel.

Fadjroel menambahkan Presiden membentuk berbagai instrumen untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, dan tumpah darah Indonesia dari Covid-19 maupun pelanggaran HAM termasuk bagi korban terorisme.

Presiden Joko Widodo tetap mengutamakan keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi, itu dasar dari presiden dan alhamdulillah beliau sudah menyetujui korban terorisme, negara akan memberi santunan kepada korban terorisme baik secara materi maupun material melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK),” tambahnya.

terkait mahasiswa dan demokrasi di era digital, Fajdroel mengatakan tantangan bagi pemuda dan mahasiswa Indonesia saat ini ialah bagaimana mampu mendorong gerakan kampanye digital dalam pilkada serentak 2020, sehingga makin sedikit orang melakukan pertemuan, yang menghasilkan kerumunan namun mereka tetap bisa berkampanye.

“Jadi gerakan ini, bisa memberitahu kepada semua peserta pemilu mari kita berkampanye saja melalui digital, nah yang menjadi garis depannya biasanya pemuda, yang menjadi pelopor kan tidak pernah orang tua. Teman-teman pemuda lah yang bisa berada di garis depan, jadi silakan bikin gerakan agar mereka yakin bahwa di masa pandemi sekarang digital lah alat terbaik untuk bisa berkampanye walaupun saat pemilihan tetap ke TPS tetap gak apa, ini tantangan luar biasa teman-teman,” ujarnya.

Sementara itu Executive Director ID Next Leader, Hokkop Situngkir mengatakan, Indonesia di era digital punya kekuatan dengan sumber daya manusia yang sangat besar. Kekuatan pemerintah terutama karena sudah adanya undang-undang Informasi dan teknologi.

“Pemerintah kita sama dengan pemerintah luar Amerika Serikat, juga kebingungan dengan perkembangan dunia digital seperti saat Google awal muncul di Amerika Serikat,” ujarnya.

Indonesia, lanjutnya memiliki peluang untuk menjadi negara maju ke depan, dengan memanfaatkan potensi pemuda dalam era bonus demografi. Sehingga pemuda dituntut untuk terus meningkatkan skill.

“Kita gak boleh menyerah keadaan tapi harus meningkatkan skill, apalagi kita diramalkan akan menjadi negara maju beberapa tahun ke depan memanfaatkan produktifitas pemuda di masa bonus demografi. Di luar dari itu Indonesia sekarang ini pemudanya indonesia memiliki jiwa penolong tinggi, meski tidak saling  mengenal kita tetap saling membantu apalagi di masa pandemi kita disebut Indonesia negara relawan di dunia,” tutupnya.

 

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!