32.8 C
Jakarta

Tarif LRT Diputuskan Rp12 Ribu

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I memutuskan tarif Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) flat Rp12 ribu. Besaran tarif tersebut diputuskan setelah dikaji subsidi yang disediakan oleh pemerintah.

“Pada perhitungan awal tarif LRT mencapai Rp30.000. Tetapi tarif tersebut dinilai memberatkan masyarakat sehingga kemudian dikaji ulang dengan memasukkan komponen subsidi, maka ketemu angka Rp12.000,” kata Direktur KAI Daop I, John Roberto, Jumat (15/2/2019).

Untuk kemudahan masyarakat proses sistem tiketnya akan diintegrasikan dengan penggunaan metode KRL. PT KAI sudah berkoordinasi dengan PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) untuk mengintegrasikan operasional pembayaran dengan metode KRL, bahkan akan disinergikan dengan MRT juga.

Dengan nilai tariff yang relative murah tersebut John berharap warga Bekasi, Cibubur dan area di sekitarnya mau beralih ke moda angkutan LRT. Sehingga jumlah kendaraan pribadi maupun sepeda motor yang masuk ke Jakarta bisa dikurangi.

LRT diperkirakan bisa melayani penumpang pada 2020. Bulan Maret ini Adhi Karya akan merampungkan stasiun Dukuh Atas dan sejumlah stasiun pemberhentian sementara.

Direktur Operasi II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata mengatakan proyek LRT didesain untuk mengurangi kemacetan Jakarta. Dengan waktu tempuh yang lebih cepat, kereta yang lebih nyaman dan tariff yang terjangkau, diharapkan warga Bodetabek bisa berpindah menggunakan transportasi massal dan tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi maupun sepeda motor.

LRT diproyeksikan mampu mengangkut penumpang sekitar 500 ribu per hari dengan mengerahkan 31 rangkaian kereta. Dalam setiap satu rangkaian, mampu membawa sekitar 720 orang, dalam 6 gerbong. Jarak tempuh antara Bekasi Timur-Dukuh Atas diperkirakan hanya 40 menit dengan jarak tunggu hanya 3 menit. Demikian juga jarak tempuh Cibubur-Dukuh Atas.

Rute LRT Jabodebek terdiri dari 3 lintas, yakni lintas Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI merupakan investor dari proyek ini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto mengatakan sampai dengan 8 Februari 2019 progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap satu telah mencapai 58,3 persen. Di mana rinciannya adalah, Lintas pelayanan 1 Cawang – Cibubur 78,5 persen. Kemudian progres lintas pelayanan dua Cawang – Kuningan – Dukuh Atas 46,1 persen, dan lintas pelayanan tiga Cawang- Bekasi Timur 52,8 persen. Proyek LRT ini mulai dibangun pada 2015.

Pemilihan jalur layang selain alasan teknis adalah menghindari konflik sosial, di mana pembebasan lahan untuk satu titik di Pancoran, Jakarta saja memakan waktu hingga 1,5 tahun, sehingga efisiensi waktu dianggap sebagai pertimbangan yang tepat.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!