KARANGANYAR,MENARA62.COM-Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah kecamatan Karanganyar memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan mengadakan refleksi pada Rabu, 28 Oktober 2020 pukul 20.00 sampai 22.00 dengan mengangkat tema “Peran Pemuda Muhammadiyah sebagai Kader Bangsa” dengan menghadirkan ayahanda Drs. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum (Ketua PP Muhammadiyah) sebagai keynote speakers, saudara Taufik Nugroho, S.H., M.H., (Direktur Lembaga Bantuan Hukum PP Muhammadiyah) sebagai narasumber 1, saudara Dian Iswanto (Ketua DPP IMM bidang Lingkungan Hidup / Ketua DPP KNPI bidang Agama) sebagai narasumber 2 dan diskusi dipandu oleh saudara Gesang Tri Wigati, S.Pd sebagai moderator dengan pelaksanaan kegiatan (untuk PCPM Kec. Karanganyar dan tamu undangan) bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Dalam mengawali diskusi malam hari ini (28/10), sambutan pertama oleh saudara Irham B. Senoaji, M.Pd (Ketua PCPM Kec. Karanganyar), menyampaikan Pemuda Indonesia sebagai tonggak estafet kepemimpinan dibangsa ini, terkhusus kader Pemuda Muhammadiyah harus berani melangkahkan dan membuka pandangan ke luar sekat pembatas. Pemuda Muhammadiyah harus mempunyai karakter, moralitas dan kinerja yang tangguh dengan tetap meningkatkan kapasitas intelektual, kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan yang mumpuni. Sambuatan kedua dari ayahanda Suharta, S.Ag., M.Pd (Ketua PCM Kec. Karanganyar) menyampaikan, saya sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini, setingkat Pimpinan Cabang bisa mengahadirkan ayahanda PP Muhammadiyah dan narasumber tingkat nasional, Suharta juga mendukung penuh kader kadernya dalam mengembangkan jejaring, berinovasi dan harapan kedepannya mampu mengambil peran strategis dalam estafet kepemimpinan di persyarikatan, umat dan bangsa ini.
Ayahanda Drs. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum (Ketua PP Muhammadiyah) selaku keynote speaker menyampaikan bahwa, Sumpah pemuda itu diucapkan, disepakati dan digelorakan oleh semua suku dan berbagai golongan masyarakat, maka dari itu ada semangat yang harus kita pegang yaitu semangat bhineka tinggal ika. Kebersamaan, persatuan dan kesatuan menjadikan bangsa ini kuat. Hal ini harus menjadi kesadaran kita bersama, kalau Indonesia ingin maju kedepan, maka keutuhan dan kesatuan bangsa ini harus menjadi prioritas utama. Semangat Sumpah Pemuda, hidup yang lebih baik dengan cara berdaulat itu harus disertai sikap kemandirian dan tidak menggantungkan diri pada orang lain. Sumpah pemuda yang kemudian puncaknya terwujud dalam kemerdekaan itu bermakna independen. Karena itulah kemandirian ini menjadi bagian dari semangat dan ruh sumpah pemuda, termasuk dalam kemandirian ini adalah percaya diri dan mencintai diri sendiri. Marilah kita lihat keadaan bangsa kita saat ini, barangkali kalau sumpah pemuda itu kita refleksikan akan berbunyi tugas kita sekarang adalah merebut kembali kedaulatan bangsa.
Dari wujud sumpah pemuda, pada masa sekarang ini ialah bagaimana kita itu bisa memproduksi, tidak terus menerus bersandar dan menyerah sebagai konsumen. Jadi kemandirian bangsa itu bisa dilihat dari import dan eksport, nah ini sekaligus masukan kepada pemerintah. Dalam sebuah dialog saya mengatakan, bangsa Indonesia mampu membuat jalan tol sendiri, insyaAllah. Ada ITB, ITS, ada fakultas fakultas teknik perguruan tinggi besar termasuk didalamnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah, apakah Indonesia tidak bisa membuat jalan tol, mobil, sepeda motor? Pasti bisa, membuat pesawat saja bisa. Saya melihat bangsa ini memiliki kemampuan untuk membuat itu dengan kapasitas teknologi yang mumpuni dan yang perlu ditumbuhkan itu adalah kepercayaan diri. Mencinta bangsa ini dengan mencintai produk bangsa sendiri, sementara tidak banyak produk bangsa sendiri. “Dengan hidup berdaulat, kemandirian dan kerja keras akan membawa kita pada kemaslahatan, tanpa itu kita akan semakin tertinggal. Semua yang kita lakukan itu harus dalam koridor dan bimbingan Illahi karena tanpa itu bukan kemajuan, kesejahteraan rakyat dan amanah kemakmuran yang kita peroleh tapi sebalikannya,”tegas Dahlan Rais.
Saudara Taufik Nugroho S.H., M.H., sebagai narasumber 1 menyampaikan, berbicara sumpah pemuda pasti berbicara peranan pemuda sebagai garda depan kemajuan bangsa. Perlu kita cermati dan bandingkan antara negara negara maju dan negara berkembang, kita bisa menengok kebiasaan pemudanya. Sebagai kader Muhammadiyah, peran Pemuda Muhammadiyah sebagai tonggak perjuangan bangsa harus mampu kita refleksikan dan instrospeksi, dimana posisi keberpihakan kita. Sebagai kader pelangsung peradaban, membangun diri sesuai dengan bidang/profesi dan berdedikasi kepada persatuan bangsa menjadi semangat keberpihakan dalam berfastabiqul khoirat. Dedikasi tidak hanya diukur dengan waktu, tapi prestasi apa yang sudah dirasih oleh Pemuda Muhammadiyah? Misal ketika menyebut pemberantasan korupsi, kita mengenal KPK dan ICW, ketika berbicara lingkungan kita mengenal WALHI. Kita sudah harus mampu berfikir kearah situ apasih yang bisa kita branding dari karakter kader Pemuda Muhammadiyah, khususnya di PCPM Kec. Karanganyar.
Saudara Dian Iswanto sebagai narasumber 2 meyampaikan, bahwa Peran Pemuda Muhammadiyah sebagai kader bangsa dapat tercermin dari diri sendiri, jangan sampai individu membebani organisasi atau bahkan jangan sampai kita sebagai organisasi (Pemuda Muhammadiyah) terlalu membebani persyarikatan Muhammadiyah. Selain di DPP IMM dan DPP KNPI saya juga sebagai Sekretaris PCPM kec Delanggu. Mengambil contoh dari PCPM Delanggu, Alhamdulillah kami mempunyai laboratorium ekonomi sendiri yaitu 2 cabang Arjuna Barbershop sebagai wujud kemandirian ekonomi, dalam berkegiatan kami masih perlu dibantu oleh amal usaha Muhammadiyah tapi secara basik kita sudah punya anggaran sendiri. Pemuda Muhammadiyah, harus mampu menciptakan terobosan baru, inovasi dan mencari celah dalam berjejaring karena kedepannya kita akan menjadi penerus estafet kepemimpinan persyarikatan, umat dan bangsa. Dan saya melihat, Muhammadiyah di Karanganyar sudah saatnya punya kampus sendiri, karena Pimpinan Daerah Muhammadiyahnya sudah cukup kuat dan mampu untuk merintis itu.