JAKARTA, MENARA62.COM – Memiliki produk kreatif tetapi tidak bisa memasarkan. Akibatnya produk kreatif tersebut tidak bisa berkembang dan hanya untuk konsumsi terbatas. Itulah fakta yang banyak ditemukan di kalangan ibu-ibu PKK.
“Produk mereka bagus-bagus, memiliki potensi yang bagus pula. Cuma karena terkendala pemasaran, jadi malah nggak berkembang,” kata Wakil Rektor IV Universitas Borobudur Dr. Darwati di sela pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Borobudur di kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (30/4).
Karena itulah, tim PKM Universitas Borobudur menggelar pelatihan sekaligus pendampingan bagi ibu-ibu PKK dan warga Cipinang Melayu. Pelatihan dan pendampingan bertema PKM Mewujudkan Keluarga Tangguh Citarum Harum Berbasis KRPL-e tersebut terkait dengan pemasaran produk kreatif yang sudah dihasilkan ibu-ibu PKK seperti keripik pare, keripik daun bayam, minuman jahe dan saos tomat.
“Kita latih tidak hanya soal produknya tetapi juga bagaimana mengemasnya dengan baik, lalu membuka jaringan pemasaran dimana saat ini memasarkan produk melalui pasar online menjadi peluang yang perlu dicoba ibu-ibu PKK,” tambahnya.
Selain melatih pemasaran produk, tim PKM Universitas Borobudur sekaligus melakukan penyuluhan tentang pemanfaatan lahan sempit di sekitar rumah untuk kegiatan produktif serta penyuluhan keluarga tangguh.
Kegiatan tersebut melibatkan 3 dosen pendamping dan 10 mahasiswa dari jurusan pertanian, ekonomi dan psikologi.
Darwati menjelaskan lahan menjadi problem bagi masyarakat yang tinggal di ibukota. Tetapi keterbatasan lahan yang ada tidak menutup peluang untuk berkreasi dibidang pertanian.
“Setiap rumah pasti ada ruang kosong, misal didekat jendela, di lantai 2, atau dimana saja. Lahan pasti sangat terbatas,” jelas Darwati.
Lahan terbatas tersebut bisa dimanfaatkan untuk sumber pangan, sumber plasma nutfah, pengendali iklim sekitar rumah, menyerap karbondioksida, melindungi tanah dari erosi dan lainnya.
Kegiatan PKM tersebut menjadi bagian dari hibah Kemenristekdikti untuk PKM bertema Citarum Harum 2019 Universitas Borobudur yang nilainya tahun 2019 ini mencapai Rp38 juta.
