JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan perguruan tinggi di Indonesia dalam bidang sains dan teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melakukan kerja sama dengan Elektronik Seksi Indonesia (The Institute of Electrical and Electronics Engineers Indonesia Section/IEEE). Seremoni penandatanganan perjanjian kerjasama kedua belah pihak tersebut dilakukan secara virtual pada Selasa (27/7/2021).
Dirjen Dikti Nizam dalam sambutannya mengatakan kerjasama ini berupaya untuk meningkatkan mutu, kompetensi, dan profesionalitas dalam kegiatan tridarma perguruan tinggi di bidang sains dan teknologi di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
“Tantangan Indonesia ke depan sangat berat, terutama dibidang perekonomian, Ini membutuhkan dukungan inovasi dan SDM yang unggul, yang produktif dan inovatif sebagai tulang punggung untuk membangun bangsa,” kata Nizam.
Menurutnya, untuk menjawab tantangan yang berat tersebut, pihaknya akan terus melakukan kerjasama dengan para mitra. Tanpa kerjasama yang baik, maka akan sulit untuk mewujudkan Indonesia jaya. “Untuk membangun kualitas inovasi dalam negeri, perlu adanya kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga riset guna menjawab kebutuhan di hilir, baik untuk industri dan masyarakat,” tegasnya.
Nizam mengingatkan bahwa di masa sekarang dalam berinovasi tidak bisa hanya fokus dalam satu ilmu saja. Tetapi dibutuhkan lintas keilmuan guna menciptakan inovasi baru. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Ia mengatakan bonus demografi akan menjadi bencana jika kita tidak menyiapkan SDM unggul dan inovasi, yang menjadi dasar pembangunan kita ke depan. Sehingga tidak ada pilihan untuk dapat menjadi negara maju tanpa adanya inovasi.
“Sekitar 90 persen industri di Tanah Air masih berbasiskan ada lisensi, kemudian sekitar 95 persen alat kesehatan Indonesia masih impor. Begitu juga bidang pangan dan manufaktur, beserta dengan buah-buahan masih impor,” kata Nizam.
Diakui, fakta tersebut menjadi tantangan paling besar bagi Indonesia, disamping publikasi ilmiah yang dapat dibaca semua komunitas akademisi.
Sementara itu, Ketua IEEE Indonesia, Wahyudi Hasbi berharap kerjasama ini menjadi bagian dari upaya mencapai target Indonesia Emas 2045. “Ini mendorong kita untuk mencari solusi bersama dan mengatasi tantangan pendidikan di Indonesia secara berama, agar dapat menghasilkan sumber daya manusia unggul dan berinovasi untuk kemajuan masyarakat bangsa dan negara,” tandasnya.
Sesjen Ditjen Dikti Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwardani mengatakan kerja sama dengan IEEE tersebut sangat penting sebagai upaya dalam memastikan peningkatan kapasitas SDM mahasiswa dan dosen.
“Berdasarkan Pangkalan Data Dikti, saat ini sudah lebih program studi teknik dengan jumlah mahasiswa yang mencapai satu juta orang. Indonesia membutuhkan SDM bidang sains, teknologi dan matematika ini,” kata Paristiyanti.
Ruang lingkup kerja sama itu meliputi fasilitasi pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, fasilitasi magang bagi dosen, pengembangan jejaring riset internasional dan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam kerangka program World Class Professor dan Distinguished Lecturer Program IEEE.
Kemudian peningkatan kualitas karya tulis bagi dosen dan mahasiswa untuk publikasi pada jurnal dan konferensi internasional bereputasi tinggi, peningkatan kualitas penyelenggaraan konferensi internasional bagi perguruan tinggi di Indonesia, fasilitasi keanggotaan IEEE bagi mahasiswa dan dosen di bidang sains dan teknologi.
Selanjutnya, perintisan dan pengembangan karier, peningkatan kompetensi, dan pendidikan berkelanjutan bagi mahasiswa dan dosen di bidang sains dan teknologi, dan pendampingan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan Tridarma perguruan tinggi di daerah tertinggal, terdepan, terluar, maupun daerah lain sesuai dengan kesepakatan para pihak .