JAKARTA, MENARA62.COM — Guna meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di lingkungan Kementerian Perhubungan, Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) bekerja sama dengan KBRI di Kuala Lumpur menyelenggarakan diskusi teknis dalam rangka menggali peluang kerja sama dengan lembaga pendidikan di Malaysia.
Diskusi virtual bertajuk “The Way Ahead – Maritime Education and Training Cooperation Opportunities” dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari 12 Lembaga Diklat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan sebagai nara sumber Dr. Ahmad Faizal Ahmad Fuad, dari Nautical Science & Maritime Transportation Program Universiti Malaysia Trengganu (UMT), Dr. Muhammad Imran Bin Razali, dari CMILT, Netherlands Maritime Institute of Technology Johor (NMIT), dan Capt. Sahattua P. Simatupang, M.M. M.H., dari Pusat Pengembangan SDM Perhubungan.
Dalam sambutannya, Sugihardjo mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi setinggi-tingginya kepada Atase Pendidikan dan Atase Perhubungan KBRI Kuala Lumpur yang telah memberikan ruang bagi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan untuk melakukan penjajakan potensi kerja sama internasional bidang pendidikan dan pelatihan bidang maritim dengan dua universitas asal Malaysia tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana tidak ada batasan bagi masyarakat ASEAN untuk dapat bekerja di negara-negara ASEAN lainnya serta dengan melihat letak geografis dan geoekonomi Indonesia dan Malaysia berada pada posisi strategis memberikan kesempatan pada kedua negara bekerja sama untuk menjadikan transportasi laut sebagai tumpuan dalam menjalankan pembangunan perekonomian dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di negara masing-masing.
“Saya berharap ouput dari kegiatan berupa identifikasi pontensi kerja sama dan kolaborasi dengan prinsip take and give yang berdampak pada kemajuan dunia pendidikan maritim kedua negara,” ujar Sugihardjo, Rabu (1/7/2020).
Selanjutnya, Sugihardjo menyampaikan, sinergi antara Perguruan Tinggi juga menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan mutu lulusan. Untuk lulusan sekolah vokasi seperti BPSDMP para peserta didik dibekali 3 macam kompetensi yaitu Knowledge, Skill dan Attitude. Ketiganya sangat penting sebagai bekal dalam dunia kerja termasuk dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Lebih lanjut, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan mendorong Indonesia dapat berkembang menjadi salah satu Poros Maritim Dunia. Untuk itu Menteri Perhubungan terus mendorong Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan untuk terus mendidik dan mencetak Sumber Daya Manusia di bidang maritim yang berkompeten untuk menjadikan level of service dan level of safety bagi dunia maritim di Indonesia.
“BPSDM Perhubungan harus fokus untuk menghasilkan lulusan yang dapat berkompetisi dalam industri pelayaran sesuai standar nasional dan internasional yang telah ditetapkan oleh International Maritime Organisation,” imbuhnya,
Sugihardjo juga mengungkapkan bahwa terdapat total 40 perguruan tinggi yang berada di bawah binaan Kementerian Perhubungan, 12 sekolah di lingkungan BPSDM Perhubungan dan 28 sekolah dikelola oleh swasta, dan sedang berupaya untuk menjadi anggota dari International Association of Maritime Universities (IAMU) yang salah satu syaratnya adalah memiliki program master atau S2.
“Terkait hal ini, BPSDMP telah mengajukan 7 program studi baru jenjang program S2 kepada Kementerian Pendidikan,” ucap Sugihardjo.
Pada akhir sambutannya, Sugihardjo menyampaikan bahwa ia berharap dengan webinar ini Indonesia melalui sekolah-sekolah di lingkungan BPSDMP yang hadir dalam webinar dan Malaysia melalui UMT dan NMIT dapat menyampaikan potensi-potensi yang dimiliki, kekuatan, sehingga dapat berkolaborasi, saling memperkuat, dan memberikan manfaat satu sama lain di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pada kesempatan yang sama, Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur, Mokhammad Farid Maruf dalam sambutannya menyampaikan, ada dua pilihan dalam kaitannya hubungan antara Indonesia-Malaysia di dunia kemaritiman yakni berkolaborasi atau berkompetisi.
“Tentu saja sebagai dua negara serumpun kita harus memilih berkolaborasi untuk saling memberikan manfaat sebesar-besar bagi masing-masing negara,” tutup Farid. (*)