JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam upaya meningkatkan program KB, sejak 2020, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, (BKKBN) mengambil kebijakan terkait penyediaan alat dan obat kontrasepsi (alokon) jenis baru yang dibutuhkan masyarakat.
Yaitu penyediaan pil progestin yang aman untuk ibu menyusui, dan pengadaan implan 1 batang yang lebih disenangi masyarakat. BKKBN juga melakukan pengadaan suntik kombinasi yang lebih nyaman bagi ibu-ibu, yang ingin tetap mendapatkan menstruasi, dan suntik 3 bulanan 1 cc yang lebih disukai ibu-ibu dibandingkan 3 cc.
Demikian dikemukakan Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo SpOG (K), pada acara Pengukuhan Rumah Sakit Unggulan Pelayanan KB (RS Hj Bunda Halimah) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Vaksinasi Covid-19 Bagi Keluarga, di RS Bunda Halimah, Batam, Selasa (2/11/2021).
Dia mengatakan, BKKBN telah mengupayakan pembiayaan pelayanan KB, khususnya Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), melalui dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB). Pembiayaan ini dapat dimanfaatkan rumah sakit dengan melakukan klaim melalui Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD-KB) kabupaten/kota setempat, sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
“BKKBN juga menyediakan anggaran BOKB. Sehingga rumah sakit yang bermitra dengan BKKBN untuk jasa medis dan operasinya bisa ke BKKBN,” ujar Hasto.
Ini, lanjutnya, agar BOKB dan Dana Alokasi Khusus (DAK) diserap dengan baik. Karena, penyerapan di beberapa kabupaten dan kota ada yang belum maksimal. Hasto juga menyampaikan, BKKBN mendapatkan amanah dari Presiden Joko Widodo, untuk turut berpartisipasi dalam program vaksinasi bagi keluarga. Sasarannya, ibu hamil, ibu menyusui, anak umur 12-17 tahun, dewasa, serta lansia.
Dalam pelaksanaannya, BKKBN bekerjasama dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), serta Badan Intelijen Negara (BIN) RI. Selain itu, BKKBN juga melakukan kerja sama dengan beberapa rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) sebagai tempat pelayanan vaksin.
“Yang pertama dan sampai saat ini masih terus berjalan, salah satunya yang sekarang dilaksanakan di Kota Batam adalah Rumah Sakit Hj Bunda Halimah,” terangnya.
Hasto berharap vaksinasi Covid-19 dosis pertama maupun dosis kedua dapat distribusikan ke seluruh masyarakat Kepri yang membutuhkan vaksinasi. Sehingga, level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kepri menurun.
“Tentunya dampak dari itu, aktivitas perekonomian dan lainnya dapat berjalan seperti sediakala,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah menargetkan pada akhir Desember 2021 capaian vaksin pertana di Indonesia di atas 80 persen dan di atas 52 persen untuk vaksin kedua. Di tingkat ibukota provinsi harus mendekati 100 persen. Pelaksanaan vaksinasi kerja sama BKKBN dan BIN di tingkat Provinsi Kepri, kali ini untuk pertama digelar, dan akan dikembangkan pada kegiatan selanjutnya.
Kepala BKKBN juga berharap RS Hj Bunda Halimah menjadi percontohan di Indonesia dalam pelayanan kontrasepsi. “Bisa jadi ‘center of excelent,” kata dia