28.3 C
Jakarta

Tujuan Israel Menghancurkan Gaza

Mengapa Israel menolak gencatan senjata dengan Hamas?

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Tujuan Israel Menghancurkan Gaza. Tapi Israel malah menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza bisa berlarut-larut.

Israel tampaknya telah dibutakan oleh pengumuman Hamas pada hari Senin, bahwa mereka telah menyetujui proposal gencatan senjata Mesir-Qatar. Namun pemerintah Israel dengan cepat menegaskan posisinya, proposal tersebut bukanlah sesuatu yang akan mereka setujui, dan untuk memperjelas posisinya, pasukan militernya bergerak mengambil alih kendali atas wilayah sisi Palestina di perbatasan Mesir dengan Gaza di Rafah.

Bagi banyak analis, pesan pemerintah Israel sudah jelas: tidak akan ada gencatan senjata permanen, dan perang yang menghancurkan di Gaza akan terus berlanjut.

“Israel ingin memiliki hak untuk melanjutkan operasi di Gaza,” kata Mairav Zonszein, seorang analis senior di Israel-Palestina untuk International Crisis Group (ICG), seperti dilansir situs aljazeera.com.

Ia menambahkan, kesepakatan tampaknya mustahil tercapai selama Israel menolak untuk mengakhiri perang, untuk selamanya. Kesepakatan gencatan senjata, pada akhirnya membutuhkan gencatan senjata. Inilah yang ditolak Israel y ang masih menginginkan perang.

Rafah

Pengeboman Israel atas Rafah bertujuan untuk membubarkan batalion Hamas dan menguasai penyeberangan Gaza-Mesir. Israel menuduh, wilayah penyeberangan ini digunakan oleh Hamas untuk menyelundupkan senjata ke daerah kantong yang terkepung tersebut. Namun, kelompok-kelompok kemanusiaan dengan cepat menunjukkan bahwa penutupan penyeberangan akan membawa konsekuensi bencana bagi lebih dari satu juta orang Palestina yang tinggal di Rafah, yang sebagian besar mupakan pengungsi.

Kondisi ini juga membahayakan bafi harapan untuk mendapatkan kesepakatan antara Israel dan Hamas, yang telah lama diupayakan oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, yang melibatkan William Burns, kepala Badan Intelijen Pusat (CIA), dalam upaya tersebut.

Israel mengatakan, persyaratan gencatan senjata Hamas berbeda dengan proposal-proposal sebelumnya yang pernah mereka lihat. Namun para analis percaya bahwa isu yang lebih luas adalah bahwa Israel tidak bersedia menyetujui gencatan senjata permanen, bahkan setelah Hamas membebaskan para tawanan Israel.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!