32.8 C
Jakarta

Tumbuhkan Budaya Literasi, SMA Muhammadiyah PK Adakan Bedah Buku

Baca Juga:

“Aku rela dipenjara asalkan bersama buku. Karena dengan buku aku bebas.”

Kalimat tersebut pernah diucapkan oleh sang proklamator sekaligus wakil presiden pertama Indonesia, Drs Muhammad Hatta. Semasa perjuangan kemerdekaan, tokoh yang dijuluki Bapak Koperasi Indonesia tersebut berkali-kali diasingkan dan harus menghuni jeruji besi. Namun, beliau tidak pernah surut karena tetap bisa produktif memantau perkembangan dunia dan menambah wawasan dari balik penjara. Apalagi kalau bukan bersama buku.

Apa yang ditunjukkan oleh Bung Hatta merupakan contoh nyata betapa pentingnya buku dalam kehidupan seorang cendekiawan. Bahkan, bisa dipastikan bahwa para pemimpin besar bangsa, juga dunia, selalu berkawan akrab dengan buku. Hal tersebut seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi siswa, cendekiawan muda yang akan menjadi calon pemimpin bangsa di masa mendatang untuk gemar membaca buku.

Apa jadinya jika siswa justru jauh dari buku? Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membuat siswa lebih akrab dengan media sosial ketimbang membaca buku referensi.

Atas dasar kekhawatiran itu lah, SMA Muhammadiyah PK Solo menggelar acara bedah buku pada hari jumat, 25 Agustus 2017 dengan mengangkat buku Fatmawati Catatan Kecil Bersama Bung Karno, kali ini pembicaranya adalah dari guru dan salah satu perwakilan siswa.

Wahyu Setiawan selaku pembicara menuturkan, bedah buku kali ini bertujuan menumbuhkan semangat literasi dikalangan siswa. Hal tersebut didasari karena memang saat ini minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah. Selain menumbuhkan minat baca khususnya kepada siswa, bedah buku juga sekaligus sebagai wadah menginspirasi siswa dalam menulis cerpen maupun buku.

Tia Kurnia Sari, salah satu siswa pembicara dalam acara tersebut mengatakan bahwa buku ini sangat menarik untuk dibaca sebagai sumber sejarah sekaligus keteladanan. Dalam buku ini mengulas bagaimana sosok istri yang mendampingi, karena rata-rata dibalik laki laki hebat ada perempuan tangguh.

Hendro selaku kepala sekolah mengatakan, kegiatan bedah buku ini akan rutin diadakan pada jumat minggu terakhir setiap bulannya. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan budaya literasi kepada anak didik. Sekolah berperan penting dalam mengembangkan kreativitas siswa dan guru untuk mendongkrak literasi bangsa.

Lebih lanjut dikatakan Hendro, “Menumbuhkan semangat membaca bukan hanya tugas dari sekolah saja. Namun juga seluruh pihak memiliki tanggungjawab untuk itu. Dan merangsang minat baca dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan positif salah satunya melalui bedah buku kali ini,” terangnya.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!