33.4 C
Jakarta

UAD Berangkatkan Lima Dosen Naik Haji

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberangkatkan lima dosen naik haji tahun1443 H. Kelima calon haji adalah Drs Abdul Fadlil MT, PhD, Tawar SSi, MKom, Dr Yudi Ari Adi, SSi, MSi, Dr Rika Astari, MA, dan Fajar Fitri, MPdSi. Pelepasan calon haji bersamaan dengan Pengajian Syawalan Keluarga Besar UAD, Selasa (10/5/2022).

Pelepasan calon haji dan pengajian dilaksanakan di Amphitheater Gedung Fakultas Kedokteran UAD. Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube UAD.

Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, menyampaikan bahwa bulan Ramadan kemarin merupakan sebuah proses untuk menempa keimanan. Sementara sekarang, memasuki bulan Syawal adalah periode untuk implementasi hasil dari tempaan tersebut berupa amal saleh yang bermanfaat.

“Khusus bagi dosen dan tenaga kependidikan di UAD, kami harap amal salehnya berbentuk aktivitas yang signifikan dan berpengaruh dalam kemajuan UAD,” kata Muchlas.

Muchlas juga menekankan kesejahteraan hidup dosen dan tenaga kependidikan terus menjadi perhatian utama UAD. Sebab peran mereka sangat penting dalam memajukan UAD. “Meskipun dua tahun pandemi, berkat kerja sama yang baik, UAD berhasil bertahan atas sinergi yang kokoh dalam mitigasi akademik, finansial, dan aset milik UAD,” katanya.

Fadlil yang mewakili calon haji mengungkapkan rasa terima kasih kepada UAD yang telah memberikan fasilitas untuk menunaikan ibadah haji. “Fasilitas secara lahiriah, jasmaniah, serta rohaniah telah diberikan oleh UAD dan kami sangat bersyukur untuk itu. Semoga kita bisa selalu terkondisi dalam keimanan dan keislaman,” kata Fadlil.

Sedang Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UAD Prof Dr Marsudi Triatmodjo, SH, LLM, menyampaikan pengajian merupakan momentum untuk mensyukuri keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih UAD. Banyak prestasi yang diraih UAD, di antaranya menjadi juara umum dua mobil listrik tingkat nasional.

Sementara Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr. H. Agus Taufiqurrohman, MKes, SpS dalam tausyiyahnya mengatakan puasa mengantarkan umat Islam menjadi orang yang bertakwa. Orang bertakwa itu sebagaimana peribahasa ‘Pelihara kaki sebelum melangkah, pelihara lidah sebelum berbicara. “Bersungguh-sungguh dalam menjalankan, dan kesungguhan dalam bertakwa sangatlah penting, sebab tantangan hidup tidak semakin ringan, namun semakin berat,” kata Agus.

Dalam Alquran surat Ali Imran ayat 134 dijelaskan orang muttaqin adalah orang yang terus-menerus berinfak di jalan Allah, baik di waktu lapang, mempunyai kelebihan harta setelah kebutuhannya terpenuhi, maupun sempit, yaitu tidak memiliki kelebihan, dan orang-orang yang menahan amarahnya akibat faktor apa pun yang memancing kemarahan dan memaafkan kesalahan orang lain.

“Orang muttaqin itu ringan menolong, dia bersedekah dalam keadaan lapang maupun sempit. Dan untuk urusan sedekah itu, kunci utamanya bukan banyak atau sedikit tetapi pada keikhlasan, ” papar Agus. (*)

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!