25 C
Jakarta

UAD Berikan Bimawa Award 2019

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan Bimawa Award 2019 kepada mahasiswa, dosen, Ormawa (organisasi mahasiwa) dan program studi yang memiliki Prestasi Terbaik dalam Bidang Kemahasiswaan. Bimawa Award 2019 diserahkan Rektor UAD, Dr Kasiyarno MHum di Kampus 4 Jalan Ring Road Selatan, Senin (28/1/2019).

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD, Dr Dedi Pramono mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (28/1/2019). Tujuan pemberian Bimawa Award untuk merangsang sivitas akademika UAD agar tergerak mencetak prestasi terbaik.

“Bagi mahasiswa Bimawa Award dapat digunakan sebagai SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah,red). Sedang bagi dosen sebagai bukti produktivitas dan prestasi. Sehingga prestasi mahasiswa dan dosen akan menangkat peringat UAD,” kata Dedi.

Sedang Rektor UAD mengatakan ada 10 faktor yang menentukan kesuksesan seseorang. Mengutip riset Thomas J Stanley, 10 penentu kesuksesan adalah kejujuran (being honest with all people); disiplin keras (being well-disciplined); mudah bergaul (getting along with people); dukungan pendamping (having a supportive spouse); kerja keras (working harder than most people); kecintaan pada yang dikerjakan (loving my career/business); kepemimpinan (having strong leadership qualities); kepribadian kompetitif (having a very competitive spirit/personality); hidup teratur (being very well-organized); dan kemampuan menjual ide (having an ability to sell my ideas/products).

“Hampir semua faktor ini tidak terjangkau dengan NEM (nilai ebtanas murni) dan IPK (indek prestasi komulatif). Dalam kurikulum semua ini kita kategorikan softskill.
Biasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan ekstra-kurikuler,” kata Kasiyarno.

Sementara salah satu penerima Bimawa Award 2019, Gontang, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD mengatakan mahasiswa harus kreatif. Banyak mengikuti kegiatan pada UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dapat mengetahui permasalahan mahasiswa di kampus. “Sehingga aktivis ditutut ikut memecahkan permasalahan,” kata Gontang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!