YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan OKE OCE (One Kecamatan, One Center for Enterpreneurship) melakukan kerjasama untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Penandatangan kerjasama dilakukan secara virtual oleh Rektor UAD, Dr Muchlas MT dan Ketua Umum OKE OCE Indonesia, Iim Rusyamsi, Rabu (19/8/2020).
Rektor yang didampingi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Dr Salamatun Asakdiyah MSi menjelaskan kerjasama ini akan memperkuat upaya UAD dalam menciptakan wirausaha dari kalangan mahasiswa. “Sudah 10 tahun UAD mencetak entrepreneurship melalui mata kuliah dan praktek. Sebab jiwa entrepreneur sangat diperlukan segala profesi,” kata Muchlas seusai penandatangan kerjasama.
Kerjasama UAD dan OKE OCE, kata Muchlas, akan menumbuhkan sinergi yang saling menguntungkan. Karena itu, Muchlas mengharapkan setelah penandatangan ini akan ada technical agreement untuk melaksanakan nota kesepahaman.
Kegiatan kerjasama UAD dan OKE OCE ini berupa pendidikan, pelatihan, pendampingan kewirausahaan, dan permodalan. Selain itu, juga menghadirkan dosen tamu yang memiliki keahlian dalam bidang dunia usaha.
Sedang Iim Rusyamsi mengatakan OKE OCE merupakan program membantu masyarakat untuk membuka usaha. Dalam satu kecamatan akan ditumbuhkan satu pusat wirausaha.
“Dosen-dosen perlu mengikuti training of trainer (TOT) agar lebih menguasai materi wirausaha. Selanjutnya, dosen-dosen yang telah mengikuti TOT dapat menularkan kepada mahasiswa,” kata Iim.
Sementara Sandiaga Uno, pendiri OKE OCE dalam Webinar ‘Membangun Kreativitas dan Inovasi Bisnis di Era New Normal’ yang diselenggarakan FEB UAD mengemukakan inovasi yang didirikan merupakan konsep untuk menciptakan lapangan kerja berbasis wiraswasta atau Survive Through Ecosystem. Namun untuk mewujudkan konsep tersebut perlu tiga hal yang penting yaitu persahabatan, solidaritas, dan empati.
Adanya persahabatan, kata Sandiaga Uno, akan munumbuhkan saling menguatkan dan wajib menebarkan virus positif. “Masyarakat kita dorong untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lain,” kata Sandiaga.
Selain itu, kata Sandiaga, masyarakat juga perlu di dorong untuk mencari gagasan solutif. Serta pompa ide dengan literasi yang meliputi teknologi, data dan perilaku manusia. “Semua itu akan terwujud apabila ada sinergi pemerintah, swasta, masyarakat dan akademisi,” katanya. (*)