28.8 C
Jakarta

UAD Luncurkan Buku Songsong Muktamar Muhammadiyah ke 48

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, meluncurkan buku untuk menyongsong Muktamar Muhammadiyah ke 48 yang akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat-Ahad (18-20/11/2022). Buku berjudul ‘Dakwah Muhammadiyah dalam Masyarakat Digital : Peluang dan Tantangan’ diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyusunan program PP Muhammadiyah lima tahun ke depan.

Peluncuran dilaksanakan Rektor UAD, Dr Muchlas MT di Amphitarium, Gedung Utama Kampus 4 UAD Yogyakarta, Jumat (11/11/2022). Setelah peluncuran dilaksanakan bedah buku dengan nara sumber Fathurrahman Kamal Lc, MSi, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII).

Dijelaskan Muchlas, sebelum Muktamar, PP Muhammadiyah memberi tugas kepada 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) se Indonesia untuk menyelenggarakan seminar Pra Muktamar. Hasil seminar Pra Muktamar dengan berbagai macam topik akan digunakan sebagai masukan untuk menyusun program kerja PP Muhammadiyah pada lima tahun yang akan datang.

“UAD diberikan tugas untuk menyelenggarakan seminar Pra Muktamar dengan tema Media Masyarakat Digital dan Dakwah Muhammadiyah. Kebetulan saya menjadi salah satu nara sumber,” kata Muchlas.

Setelah seminar, lanjut Muchlas, UAD menghimpun bahan-bahan seminar tersebut untuk dijadikan sebuah buku. Menurutnya, bahan seminar tersebut sangat bermanfaat bagi Persyarikatan Muhammadiyah untuk menyusun strategi menghadapi era Semesta Digital atau Digital World.

“Era Semesta Digital ini, kita tidak selamanya menderita disrupsi. Dalam seminar terungkap ada spirit yang luar biasa bagaimana kita menjadi Persyarikatan Muhammadiyah ingin tidak terdisrupsi secara terus menerus oleh terpaan badai teknologi digital. Tetapi ingin berperan sebagai disrupter, sebagai pihak yang memberikan pengaruh besar,” kata Muchlas.

Karena itu, ada dua pilihan yang dihadapi Persyarikatan Muhammadiyah yaitu pertama, terdisrupsi dan selamanya menderita karena menjadi pihak yang selalu terpengaruh oleh pihak digital. Kedua, Persyarikatan Muhammadiyah bisa berperan menjadi disrupter.

Dalam seminar tersebut ada keinginan kuat agar Persyarikatan Muhammadiyah bisa memerankan hal tersebut. Persyarikatan Muhammadiyah akan memanfaatkan hal-hal yang terkait dengan Semesta Digital untuk memperkuat Dakwah Persyarikatan Muhammadiyah.

“Karena itu, kami menghimpun makalah yang diseminarkan dan juga ditambahkan dengan beberapa penulis yang sebagian besar dari kalangan internal UAD. Lebih dari 30 penulis,” katanya.

Muchlas berharap buku ini dapat memberikan ide-ide bagaimana Persyarikatan Muhammadiyah memerankan atau memanfaatkan berbagai media digital. Selanjutnya, bisa mengakselerasi dakwah Persyarikatan Muhammadiyah.

“Buku ini diharapkan tidak hanya dimanfaatkan kalangan internal Muhammadiyah, tetapi kalangan lebih luas. Sehingga secara bijak, tepat dapat menggunakan media digital untuk menyampaikan pesan-pesan mulia dan kita dapat memperoleh pecerahan,” harapnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!