JAKARTA, MENARA62.COM – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. Hasto Wardoyo mengatakan orang tua dan keluarga mempunyai peran penting untuk menurunkan stunting dengan mengubah pola pikir orang tua dalam memberikan makanan bergizi pada anak dan pola pikir dalam mengasuh anak.
“Kunci sukses dari pengentasan stunting/penurunan stunting bagaimana keluarga bisa memberikan asuhan yang optimal kepada anaknya, anak dalam posisi yang tidak berdaya untuk ingin menjadi stunting atau tidak menjadi stunting maka penentunya adalah yang ada di lingkungannya yang dalam hal ini lingkungan yang paling dekat adalah keluarga,” jelas Dr. Hasto saat membuka Webinar “Praktik Baik Upaya Percepatan Penurunan Stunting : Menjadi Orang Tua Hebat Melalui Perubahan Perilaku dalam Mendukung Percepatan Penurunan Stunting” yang dilaksanakan secara virtual. (06/10/2021).
Hasto mengatakan, tantangan sekarang ini adalah bagaimana masyarakat menjadi butuh, bahwa stunting itu penting dan harus diatasi.
“Ada satu hal yang sangat penting untuk dikoreksi bersama yaitu mindset, mindset keluarga, sehingga tantangan kita sekarang ini adalah bagaimana masyarakat itu menjadi butuh, menjadi merasa perlu bahwa stunting itu penting dan stunting itu harus diatasi. Untuk menuju kesana memang pendidikan, pengetahuan, terkhusus bagaimana pengetahuan tentang pengasuhan, bagaimana keluarga bisa menjalani fungsi perlindungan ini menjadi suatu yang sangat penting sekali,” imbuh Dr. Hasto.
Pada kesempatan yang sama Head of Early Childhood Education and Development Tanoto Foundation, Eddy Henry menjelaskan bahwa peran aktif keluarga dalam upaya pencegahan stunting selalu terkait dengan pemenuhan gizi anak khususnya pada periode 1000 hari pertama kehidupan.
“Upaya pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi harus melibatkan banyak pemangku kepentingan baik dari unsur swasta, organisasi masyarakat sipil, lembaga pembangunan, media, akademisi, dan masyarakat umum di seluruh di Indonesia,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Eddy, Tanoto Foundation ikut berkontribusi dalam peningkatan SDM Indonesia di antaranya dengan meningkatkan kualitas pengasuhan anak 0-3 tahun dan juga berkontribusi secara penuh dalam mendukung pemerintah untuk program percepatan penurunan stunting di Indonesia.
“Untuk program percepatan penurunan stunting, Tanoto Foundation menjadi donor perintis untuk World Bank atau program Word Bank. Inisiatif ini bertujuan membantu pemerintah dalam memberikan visi dan meningkatkan sumber daya manusia melalui peningkatan kapasitas kepemimpinan nasional, anggaran pemerintah, reformasi sistemik, dan solusi lokal serta keterlibatan warga dalam penyediaan layanan,” jelasnya.
Tanoto Foundation bersama Yayasan Cipta juga bekerja langsung di lapangan dengan mendampingi tujuh kabupaten (Rokan Hulu, Pasaman Barat, Garut, Kutai Kertanegara, Pandeglang, Lombok Barat, dan Lombok Utara) dalam mengembangkan dan melaksanakan strategi komunikasi perubahan perilaku.
Penanganan stunting, kata Eddy, harus dimulai dari hulu. “Nah, ini satu wujud yang kami lakukan kemudian didukung juga oleh Kemendikbudristek untuk bagaimana peran-peran mahasiswa selain menjadi calon orangtua tapi juga “Agent of Change” yang bisa menyebarluaskan pesan-pesan yang berkaitan dengan percepatan penurunan stunting,” tambah Eddy.
Menurut Eddy, kegiatan ini merupakan awal yang baik bagi Kerjasama antara Tanoto Foundation dan BKKBN guna menghasilkan lebih banyak inovasi yang berbasis keluarga. Sehingga dapat membuat orangtua berperan menjadi orangtua hebat bagi anak-anak Indonesia yang bebas stunting.