SLEMAN, MENARA62.COM – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan uji coba wisata di kawasan wisata Tebing Breksi, Kamis (16/9). Uji coba tersebut dilakukan dalam rangka pembukaan wisata secara bertahap di wilayah Sleman.
Kustini sebelum masuk ke Pintu masuk kawasan Tebing Breksi melakukan cek suhu melalui barcode aplikasi PeduliLindungi. Mekanisme serupa juga harus dilalui oleh semua pengunjung yang masuk ke lokasi wisata Tebing Breksi.
“Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat terkait pembukaan kawasan wisata di wilayah Sleman,” jelas Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kegiatan jumpa pers di kawasan Tebing Breksi.
Kustini menjelaskan Pemerintah Kabupaten Sleman mengajukan permohonan sebanyak 21 tempat wisata yang ada di Sleman untuk beroperasi. Namun demikian rekomendasi pembukaan wisata diberikan secara bertahap yang dimulai dari kawasan wisata Tebing Breksi.
“Dari 21 wisata yang diajukan untuk beroperasi, baru Breksi yang mendapat rekomendasi. Sementara yang lainnya akan secara bertahap menyesuaikan kebijakan Pemerintah Pusat,” katanya.
Lebih lanjut, Kustini menuturkan bahwa saat ini dari 900 pelaku dan pengelola wisata di Sleman telah melakukan vaksin sebanyak 97.3 persen. Kustini menilai persentase vaksinasi bagi pelaku atau pengelola wisata merupakan salah satu syarat untuk beroperasinya tempat wisata.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo yang turut hadir dalam kegiatan uji coba tersebut mengatakan bahwa terdapat 3 kriteria atau syarat yang perlu dipenuhi sebelum mendapatkan rekomendasi uji coba.
Adapun ketiga kriteria tersebut yaitu memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE), melakukan vaksinasi bagi pelaku dan pengelola wisata dan mendapatkan QR Code Peduli Lindungi. Menurut Singgih ketiga kriteria tersebut telah dipenuhi oleh wisata Tebing Breksi sehingga didorong untuk melakukan uji coba.
Di samping itu, Singgih juga menyebut masih perlu adanya pengawasan yang ketat terkait dibukanya kawasan wisata. Maka dari itu Dia menghimbau bagi masyarakat untuk melakukan reservasi yang dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Visiting Jogja, untuk memastikan dapat masuk tempat wisata mengingat kapasitas tempat wisata masih dibatasi 25%.