SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berencana membuka dua Program Studi (Prodi) baru yakni Prodi Hubungan Internasional (S1) dan Prodi Administrasi Publik (S1). Rencana tersebut ditandai dengan adanya Bimbingan Teknis Hibah Akselerasi APPP-PTS Gelombang 2, melalui penyatuan Akademi Kebidanan (Akbid) Nusantara Palembang dengan UMS, pada Senin (7/10/2024), berlokasi di Ruang Sidang BPH Gedung Induk Siti Walidah.
Prof. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd., selaku perwakilan Badan Pengawas Harian UMS, menyampaikan bahwa UMS sudah lama merencanakan untuk membuka kedua prodi tersebut. Dia menyebutkan, pembukaan dua prodi baru ini di latarbelakangi kemajuan yang dirasakan oleh Muhammadiyah tentang kebutuhan-kebutuhan kelembagaan dan persyarikatan, yang berkaitan dengan kedua prodi tersebut.
“Atas nama BPH UMS, saya memberikan dukungan penuh untuk berdirinya dua Prodi baru ke- 77 dan 78 di UMS,” sambut Sabar.
Sabar menambahkan, dia optimis bahwa kedua Prodi tersebut akan banyak diminati seperti Prodi lain di UMS.
Sebagai perwakilan pimpinan UMS, Wakil Rektor II UMS, Prof. Muhammad Da’i, M.Si.,menyampaikan bahwa UMS siap melaksanakan amanah yang diberikan dengan adanya kedua Prodi baru tersebut.
“Dengan segala kesiapan, baik sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Keuangan, InsyaAllah UMS dapat melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya,” ucap Da’i.
Program Penggabungan atau Penyatuan PTS oleh Direktorat Kelembagaan Kemdikbudristek (Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi), ini merupakan sebuah bentuk kebijakan peningkatan dan pemerataan mutu layanan pendidikan, peningkatan jumlah perguruan tinggi kelas dunia, yang mana salah satu strateginya adalah merasionalkan jumlah perguruan tinggi.
Siti Nurul Jannah, S.T., M.Eng., perwakilan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, dalam sambutannya mengaku bahwa pihaknya memiliki harapan besar. Dia berharap adanya program akselerasi tersebut, tidak hanya menambah jumlah prodi baru di UMS, melainkan juga dapat menghidupkan Prodi Kebidanan baik Program Sarjana maupun Profesi di Akbid Nusantara Palembang yang dibawa ke UMS.
“Tentu pertimbangan-pertimbangan kami terkait dengan legalitas dari BPH dan perguruan tinggi dan keberlanjutan, kami sudah tidak ragu lagi dengan UMS,” ungkap Nurul.
Dia juga menyampaikan keyakinannya terhadap UMS dan menyampaikan harapannya untuk meningkatkan mutu, dengan adanya sinergi dari Civitas Akademika, dengan adanya penambahan Prodi tersebut.
Selain itu, Nurul juga menyebutkan bahwa UMS menjadi perguruan tinggi di Jawa Tengah yang mampu membantu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kecil, dengan adanya kerja sama dan bimbingan.
“Kami ingin ke depannya, UMS tetap membantu kami dalam memfasilitasi perguruan tinggi kecil di Jawa Tengah, supaya bisa ikut maju bersama UMS,” tutupnya. (*)