SURAKARTA, MENARA62.COM — Unit Kegiatan Mahasiswa Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (MALIMPA) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan melakukan ekspedisi internasional bertajuk “MALIMPA UMS International Expedition II (MUIE II) 2020”. MUIE merupakan wadah bagi penjelajah muda sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan yang dikemas dan fokus dalam bentuk penelitian serta penjelajahan. Kegiatan ini menjadi aksi nyata dalam pengembangan SDM yang unggul, kreatif dan inovatif. MUIE II memiliki fokus dalam upaya penjelajahan ekspedisi pegunungan atap khatulistiwa dunia.
Lokasi yang dipilih pun tak tanggung-tanggung, yakni titik tertinggi di atas pusat bumi Gunung Chimborazo, Ekuador. Titik tertinggi ini berada di jajaran Pegunungan Andes yang merupakan pegunungan terpanjang di dunia membentuk rangkaian dataran tinggi sepanjang pantai barat Amerika Selatan. Tim akan bertolak menuju Ekuador pada pertengahan tahun 2020 ini.
MUIE II 2020 turut menyemarakan dalam menyambut Muktamar ke-48 Muhmmadiya yang akan diselenggarakan di Surakarta pada pertengahan tahun ini. Tidak hanya itu, tim juga akan mengenalkan berbagai potensi seni, budaya, dan pariwisata Nusanatara kepada dunia internasioal, melakukan studi etika dan kebiasaan berbusana dalam perspektif Islam di Ekuador, mengenakan ikat kepala tradisioanal 5 daerah di atas titik tertinggi pusat bumi serta mengkampanyekan gerakan zero waste.
Mahasiswa dari berbagai fakultas di UMS turut berpartisipasi dalam misi ini, setidaknya 8 dari 12 fakultas yang ada terdiri atas 19 mahasiswa aktif dan 3 alumni yang bersaing mengikuti seleksi calon atlet MUIE II. Pada tahap seleksi ini para calon atlet bersaing tuk menjadi yang terbaik dan diharapkan dapat menuntaskan misi. Iqbal dan Ajeng yang merupakan atlet MUIE I Khuiten Peak Mongolia 2018 juga turut bersaing kembali memperebutkan tiket menuju Chimborazo.
Sejak tahun lalu tim telah bekerja guna mempersiapkan menuntaskan atap khatulistiwa. Para calon atlet pun telah melaksanakan pelatihan dan seleksi sejak September 2019. Beberapa simulasi lapangan juga telah dilaksanakan sebagai latihan operasional kegiatan di lapangan, diantara melakukan simulasi aklimatisasi dan tes Vo2maks ketinggian di Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar pada Desember lalu serta simulasi teknik pendakian gunung es dan self rescue di Gumuk Pasir Parangkusumo, Kabupaten Sleman. Dan masih ada beberapa tahap yang harus diselesaikan oleh calon atlet hingga proses seleksi berakhir pada awal April 2020 nanti.
Ekspedisi internasioanal ini bukan yang pertama dilakukan oleh MALIMPA UMS, sebelumnya MALIMPA UMS telah melangsungkan MUIE I Khuiten Peak Mongolia 2018. Selain itu, ekspedisi penjelejahan Nusantara pun juga sudah banyak dilakoninya, diantaranya Ekspedisi Bengawan Solo I & II, Ekspedisi Mustokoweni I & II, Ekspedisi Luweng Jaran I & II, Ekspedisi Sumatera, Ekspedisi 4 Penjuru, Ekspedisi Latimojong, Ekspedisi Meratus, Ekspedisi Journey Belease, Ekspedisi Mekongga, Ekspedisi Pegunungan Salju Khatulistiwa Cartenz Pyramid 2011 dan Ekspedisi Binaiya. Menjadi bekal besar bagi tim MUIE II untuk menuntaskan misi dalam rangkaian MUIE II ini.
Dukungan dan motivasi terus diharapkan tim MUIE agar dapat menuntaskan misi dan harapannya mampu memotivasi pemuda Indonesia untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya. (Iqbal NA – Malimpa)