SURABAYA, MENARA62.COM– Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengumpulkan peneliti dan pengajar dari berbagai negara ASEAN guna membahas pembelajaran Sains dan Matematika dalam “4th International Conference on Science, Technology, Engineering and Mathematics : Innovation for Human Talent”, 22-23 Mei 2017. Kegiatan ini dikatakan Sekretaris Jenderal “Consorsium of Asian Pacific Education Universities” (CAPEU) Prof Dato Dr Noraini binti Idris rutin dilakukan sebagai bagian dari kerjasama antar kampus ilmu pendidikan dari berbagai negara Asia Pasifik.
Noraini dalam pembukaan Konferensi menyatakan tren terkini pembelajaran sains adalah isu yang serius. Menurut Profesor dari University Pendidikan Sultan Idris Malaysia ini kecenderungan selama ini menunjukkan anak-anak tidak menikmati belajar sains dan matematika.
“Kami berharap dalam forum ini dapat dimunculkan resolusi agar mampu mendorong guru mengembangkan diri serta murid mau belajar Sains dan Matematika,” tuturnya seperti dikutip Antara, Senin (22/5/2017).
Lebih lanjut ia berharap melalui konferensi kali ini dapat terlaksana kolaborasi antara peneliti dari berbagai negara ASEAN. “Kami berharap dapat terjadi komparasi data tentang pembelajaran Sains Teknologi Engineering dan Matematika di masing-masing negara,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberikan presentasi bercerita tentang inovasi-inovasi program Pemerintah Kota dalam memastikan kesejahteraan warganya, terutama anak-anak. Risma juga bercerita tentang langkahnya memastikan tumbuh kembang anak, termasuk dalam bidang pendidikan.
“Surabaya punya Rumah Matematika, tempat di mana belajar Matematika menjadi menyenangkan, tidak seperti yang dibayangkan anak-anak selama ini. Kami juga menggagas rumah Bahasa yang menyiapkan generasi muda mampu berbahasa asing sehingga bersiap menghadapi MEA,” ujar Risma.
Sebelumnya, Rektor Universitas Negeri Surabaya Prof Warsono dalam sambutannya juga mengucapkan selamat datang pada peneliti serta mengharapkan kegiatan ini menjadi rumah bagi penelitian.
“Semoga kegiatan ini mampu menjadi acara yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang pengajaran,” ucapnya.
Konferensi Internasional kali ini diikuti oleh lebih dari 100 peneliti dari berbagai negara di ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Filipina, termasuk beberapa kampus dari Indonesia.
Para penyaji makalah berasal dari berbagai kalangan yakni dari dosen, guru, peneliti, hingga mahasiswa. Kegiatan akan berlangsung selama dua hari 22-23 mei 2017 berpusat di Unesa kampus Lidah Wetan.