MAGELANG, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mewisuda 567 lulusannya dalam tiga gelombang. Acara digelar dalam Rapat Terbuka Senat dan Wisuda ke-77 Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Periode 1 Tahun Akademik 2022-2023 secara tatap muka di Auditorium kampus 1 UNIMMA pada Selasa (4/10) hingga Kamis (6/10) mendatang.
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 175/KEP/II.3.AU/F/2022, menetapkan Muhammad Syihabuddin Az Zubair dari Teknik Informatika S1, Fakultas Teknik dengan indeks prestasi kumulatif 3,95 sebagai wisudawan terbaik universitas. Ketua Panitia Wisuda, Andi Widiyanto, M.Kom menyebutkan wisuda kali ini diikuti 93 wisudawan program Diploma Tiga (D3), 464 wisudawan program Strata Satu (S1) dan 10 wisudawan program Strata Dua (S2).
Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi, Rektor UNIMMA dalam sambutannya berpesan agar wisudawan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak. “Jadilah lulusan UNIMMA yang unggul dalam ilmu, Islami dalam perilaku. Semoga pencapaian gelar ini mendorong ananda menjadi manusia yang bertanggung jawab, berintegritas, peka terhadap sekitar yang bermakna, mampu untuk memahami, bersedia mendengarkan, bersedia untuk berjuang, juga bersedia untuk lelah demi masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Rektor juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada orang tua wali wisudawan yang turut menyaksikan prosesi wisuda secara langsung. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kepada kami dalam mendidik dan membekali putra-putri tercinta menjadi sarjana muslim yang unggul. Semoga gelar yang disandang sejak saat ini menambah kebahagiaan dan kebanggaan keluarga Bapak/Ibu sekalian,” tutur Rektor.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., PhD menyebutkan bahwa wisudawan patut bersyukur karena menjadi orang-orang terpilih yang dapat mengenyam ke pendidikan tinggi. “Setelah lulus S1, tidak berarti proses belajar selesai. Yang tidak boleh berhenti adalah spirit untuk belajar. Anda harus menjadi continuous learner atau pembelajar sepanjang hayat karena tantangan pekerjaan di masa depan tidak ringan,” kata Sayuti. (*)