28.2 C
Jakarta

Unkris Bersinergi dengan PPAD untuk Implementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Baca Juga:

BEKASI, MENARA62.COM – Universitas Krisnadwipayana (Unkris) akan bersinergi dengan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) terkait implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kesepakatan kerjasama tersebut ditandatangani oleh Rektor Unkris Ayub Muktiono dengan Ketua Umum PPAD Letjen TNI (Purn) Doni Monardo disaksikan oleh Dewan Pembina Yayasan Unkris Prof Gayus Lumbuun di kampus Unkris Jatiwaringin, Bekasi pada Senin (5/9/2022).

Adapun ruang lingkup kerjasama tersebut meliputi pertukaran informasi terkait pelaksanaan dan pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Doni Monardo dalam sambutannya menyebutkan banyak persoalan yang bisa disinergikan antara Unkris dengan PPAD. Mulai dari persoalan kesehatan, lingkungan, juga kebangsaan. “PPAD menjadi organisasi purnawirawan TNI yang tentu anggotanya memiliki pengalaman dan wawasan luas bagaimana persoalan-persoalan masyarakat muncul dan bagaimana mengatasinya,” kata Doni.

Sementara perguruan tinggi dalam hal ini Unkris memiliki banyak SDM dan akademisi yang handal dalam sejumlah keilmuan. Jika kedua pihak bersinergi maka tentu persoalan yang dijumpai di lapangan bisa dicarikan solusi atas dasar tinjauan keilmuan dan empiris (pengalaman). “Sinergi ini akan menghasilkan solusi yang lebih tepat dan mudah implementasinya,” lanjut Doni.

Dalam kesempatan tersebut Doni juga menyinggung soal revisi UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan yang sudah diusulkan sejak awal 2021. Doni yang pernah menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan bahwa masukan dari kaum akademisi sangat penting dan strategis agar revisi UU Kekarantinaan Kesehatan lebih bersifat implementatif.

“Dalam UU Kekarantinaan Kesehatan yang saat ini ada, pemerintah kesulitan menerapkan karantina wilayah saat terjadi wabah lantaran adanya tanggungjawab membiayai kebutuhan dasar hidup masyarakat,” katanya.

Tak hanya persoalan revisi UU Kekarantinaan Kesehatan, dalam kesempatan tersebut Doni juga menekankan pentingnya kedaulatan lingkungan untuk menuju Indonesia Emas 2045. “Kedaulatan lingkungan harus mendapatkan perhatian dari semua pihak termasuk akademisi. Karena tingkat pencemaran lingkungan sudah luar biasa. Pangan kita sudah tercemar, laut sudah tercemar, air sudah tercemar, tanah juga tercemar,” katanya.

Jika persoalan lingkungan tersebut tidak segera diatasi, menurut Doni, imbasnya tidak hanya pada rusaknya ekosistem lingkungan tetapi juga berdampak pada kesehatan, ekonomi dan sektor lainnya.

Dewan Pembina Yayasan Unkris Prof Gayus Lumbuun (no 3 dari kiri) berfoto bersama Rektor Unkris Ayub Muktiono (baju biru) dan jajarannya serta Ketua Umum PPAD Doni Monardo

Dalam kesempatan yang sama Prof Gayus menjelaskan bahwa Unkris siap bersinergi dengan PPAD terutama terkait kedaulatan lingkungan ini. “Menyimak sambutan Pak Doni, memang persoalan kedaulatan lingkungan tidak mungkin kita abai terus menerus, mengingat persoalan pencemaran baik air, udara maupun daratan sudah semakin memprihatinkan,” jelas Prof Gayus.

Ia bahkan berjanji akan membuka sesi diskusi atau seminar untuk membahas secara khusus terkait kedaulatan lingkungan ini dengan melibatkan para ahlinya. “Unkris ingin mencoba menjadi bagian dari solusi atas persoalan kedaulatan lingkungan ini,” tambahnya.

Senada juga disampaikan Rektor Ayub Muktiono. Menurutnya persoalan kedaulatan lingkungan bisa dilihat dari berbagai sisi keilmuan termasuk ilmu hukum dan ekonomi. “Kami siap bersinergi dengan PPAD untuk memberikan masukan kepada pemerintah terkait kedaulatan lingkungan dan mencarikan solusi dari sisi keilmuan,” tandas Rektor.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!