28.9 C
Jakarta

Unkris Dorong Mahasiswa Kembangkan Kreativitas

Baca Juga:

BEKASI, MENARA62.COM – Universitas Krisnadwipayana (Unkris) gelar Webinar Sosialisasi dan Pemantapan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Selasa (9/11/2021). Kegiatan yang dilakukan secara virtual tersebut menghadirkan dua narasumber yang sangat kompeten pada bidang PKM yakni Dr. Wahyu Hari Haji, Reviewer Nasional PKM Kemendikbudristek dan Rigel Pawallo, Ketua Umum HIMPI PT Kota Bekasi.

Kegiatan yang digagas Inkubator Bisnis HIPMI PT Unkris bekerjasama dengan LLDIKTI dan Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Unkris tersebut dimaksudkan sebagai ajang untuk sharing terkait Program Kreativitas Mahasiswa yang digagas Kemendikbudristek. “Kami ingin mendorong dan memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas,” tutur Rektor Unkris Dr. Ir. Ayub Muktiono, M.SIP, CIQaR dalam sambutan pembukaannya.

Ia mengingatkan bahwa zaman sekarang, penting bagi mahasiswa untuk memiliki inovasi dan kreativitas. Sebab mahasiswa merupakan bagian dari generasi masa depan yang akan menjadi pemimpin pada era Indonesia emas tahun 2045. “Bukan lagi zaman geng-gengan, atau sok-sokan. Sekarang zamannya kita unjuk kreativitas dan inovasi, untuk menjadi SDM unggul,” lanjut Rektor.

Untuk menjadi SDM yang unggul, Rektor menyebut setidaknya ada 4 kunci penting yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa. Yakni selalu belajar atau menuntut ilmu, membangun networking atau menjalin silaturahmi, mengimplementasikan ilmu yang diperoleh termasuk memanfaatkan networking yang dimiliki serta jangan lupa berdoa.

“Kemudian hal penting lainnya adalah jangan pernah takut untuk gagal. Karena sesungguhnya rintangan itu yang akan membuat kita menjadi lebih pintar dan lebih cerdas. Bangkit dan bangkit terus seberapapun banyaknya kalian jatuh,” tukas Rektor.

Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor 3 Unkris Dr. Parbuntian Sinaga, SH, MH. Menurutnya, kreativitas selalu berkaitan dengan tiga faktor yakni pikiran (kognitif), perasaan (afektif) dan ketrampilan (psikomotorik). Pikiran menyangkut imajinasi, persepsi dan nalar yang dimiliki mahasiswa. Lalu jika berbicara masalah perasaan akan berkaitan dengan emosi, estetika dan harmonisasi. Dan pada faktor ketrampilan, melekat bakat, minat serta pengalaman dari masing-masing individu mahasiswa.

“Agar mahasiswa dapat mencapai level kreativitas, maka ketiga faktor tersebut harus dikembangkan secara optimal,” jelas Sinaga.

Ia juga meminta para mahasiswa untuk memanfaatkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus agar dapat mengasah daya kreativitasnya. Melalui aktivitas di UKM, diharapkan ketika mahasiswa lulus, tidak sekadar menjadi pencari lapangan kerja, tetapi sebaliknya, lulusan Unkris harus mampu menciptakan atau membuka lapangan kerja.

Dalam kesempatan yang sama Ketua LPKK Unkris Dr Susetya Herawati, ST, MSi mengatakan bahwa Unkris terus berupaya menumbuhkan budaya baru yakni bagaimana menggerakkan mahasiswa agar menjadi lebih kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan bidang keilmuannya. “Kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Rektor 1 untuk mensinergikan mata kuliah MKDU dengan program kreativitas mahasiswa,” tegasnya.

Wahyu Hari Haji, Reviewer Nasional PKM Kemendikbudristek (kanan atas) dan Ketua LPKK Unkris Dr Susetya Herawati, ST, MSi (bawah)

Herawati menyebut harmonisasi mata kuiah MKDU dengan program kreativitas ini sudah diimplementasikan melalui pembentukan Inkubator Bisnis Unkris HIMPI PT. Inkubator ini diharapkan dapat menjadi kawah candradimukanya para mahasiswa untuk menggodok jiwa kewirausahaan.

Sementara itu dalam materinya, Dr. Wahyu Hari Haji mengatakan bahwa Kemendikbudristek memiliki 28 program nasional dan 8 program internasional yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Unkris untuk mengembangkan diri. “Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM hanyalah salah satunya. Jadi jika gagal mendapatkan PKM, mahasiswa Unkris bisa memanfaatkan program lainnya,” tutur Wahyu.

Beberapa program nasional yang bisa dimanfaatkan mahasiswa antara lain Kompetisi Matematika dan IPA Perguruan Tinggi (KNMIPA PT), Debat Bahasa Inggris (NUDC), Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI), Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres), Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI), Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dan lainnya.

Sedang untuk program internasional, Kemendikbudristek menawarkan Kejuaraan Debat Bahasa Inggris (WUDC), Internasional Mathematics Championship (IMC), Pekan Olahraga Mahasiswa Internasional (Universiade), Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) Robocon dan lainnya.

Wahyu menyarankan agar para mahasiswa memanfaatkan peluang yang disediakan oleh Kemendikbudristek untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kreativitas. Sebab dengan mengikuti berbagai program kompetisi tersebut, mahasiswa akan terlatih untuk mengembangkan kemampuan berfikir analitis dan logis, memiliki nilai kepribadian, keuletan, etos kerja dan tanggung jawab. Selain itu mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk menerapkan Iptek dalam satu tim kerja, dan menumbuhkan empati maupun kepedulian mahasiswa.

Rigel Pawallo pun memiliki saran yang tidak jauh berbeda. Bahwa PKM bukanlah satu-satunya program yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi. Justeru menurutnya dengan aktif mengikuti berbagai program kompetisi, mahasiswa menjadi lebih paham kunci pokok untuk memenangkan kompetisi.

Dalam kesempatan tersebut Rigel yang langganan juara ketika masih menyandang status mahasiswa membagikan beberapa tips sukses PKM. Di antaranya adalah memahami aturan main, cermati panduan yang disusun oleh Kemendikbudristek, tentukan bidang PKM yang mau diajykan, bentuk tim yang solid kalau perlu lintas program studi. Lalu belajarlah dari proposal PKM yang lolos termasuk proposal perguruan tinggi lain, cek PKM tahun sebelumnya sebagai referensi. “Adopsi, amati, tiru dan modifikasi. Itu bisa kita lakukan agar program yang kita ajukan dapat lolos,” tutupnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!