JAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menggelar shalat Iduladha 1444 H dan penyembelihan hewan kurban di lapangan kampus Unkris pada Kamis (29/6/2023). Mengambil tema “Keteladanan Nabi Ibrahim” shalat Iduladha tersebut diikuti masyarakat sekitar kampus dan sivitas akademika baik jajaran pimpinan rektorat, pihak yayasan Unkris, ketua lembaga, dekan, dosen maupun para mahasiswa. Bertindak sebagai imam Ust Dodi Sulaiman dan khatib Dr. Abdulah Fatoni.
Tahun ini, Unkris menerima hewan kurban sebanyak 4 ekor sapi dan 8 ekor kambing. Satu ekor sapi diantaranya merupakan hewan kurban dari Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto.
Dalam khutbahnya, Dr Abdulah Fatoni yang juga dosen Fakultas Ekonomi Unkris mengatakan Iduladha adalah momen penting bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena sejatinya Iduladha adalah memperingati ujian keimanan yang paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Karena itu ia mengajak jamaah untuk meneladani Nabi Ibrahim dalam hal ketaatannya kepada Allah SWT. Dalam riwayat yang tertera pada Al Qur’an, Nabi Ibrahim disebut sebagai hamba Allah yang sangat taat. “Saking taatnya, bahkan ketika diminta menyembelih putranya yakni Ismail, Nabi Ibrahim dengan Ikhlas melaksanakan perintah tersebut,” kata Abdullah Fatoni.
Padahal, Ismail adalah putra yang ditunggu-tunggu kehadirannya selama puluhan tahun. Namun saat Allah mengambulkan permintaan Nabi Ibrahim untuk mendapatkan keturunan, ternyata justeru Allah menyuruh Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anaknya tersebut.
Nabi Ibrahim juga disebutkan sebagai sosok suami dan ayah yang mampu menularkan ketaatannya kepada istri dan anaknya. Terbukti ketika perintah berkurban datang, Ismail dengan tenang meminta Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah tersebut tanpa perlu ragu-ragu.
Pun demikian dengan Siti Hajar. Istri kedua Nabi Ibrahim tersebut dengan kesabaran dan keikhlasannya merelakan sang anak untuk disembelih demi mendukung ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT.
“Kesabaran seorang Siti Hajar bisa kita pelajari dari kisah Hajar saat ditinggalkan Nabi Ibrahim di lembah Bakkah yang kemudian bernama Kota Mekkah. Ia rela ditinggal suaminya dengan seorang bayi yang masih merah,” lanjut Abdullah Fatoni.
Bahkan selama proses pengasuhan seorang diri, Siti Hajar harus sabar mencari air ketika bayinya kehausan. Ia rela berlari dari bukit Shofa ke bukit Marwah yang dikemudian hari perjuangan Siti Hajar tersebut diabadikan menjadi tempat sa’i bagi para jamaah haji.
“Kesabaran Ibu Hajar merelakan anak satu-satunya untuk dikorbankan demi menaati perintah Allah, yang kemudian diganti dengan domba, kini diabadikan sebagai Idul qurban atau Iduladha,” tambahnya.
Menurut Abdullah Fatoni, Iduladha memberikan keteladan Nabi Ibrahim dan keluarganya kepada ummat Islam, bagaimana menjalani ujian hidup yang paling berat dengan penuh kesabaran dan keikhlasan serta berharap ridho dari Allah SWT. “Kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah berbuah manis, dengan diperolehnya julukan mulia Khalilullah atau kekasih Allah,” katanya.
Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono mengatakan shalat Iduladha menjadi kegiatan rutin yang digelar oleh Unkris setiap tahunnya. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya Unkris menanamkan nilai-nilai religius, ketakwaan, saling menghargai juga kepedulian sosial bagi seluruh sivitas akademika.
“Alhamdulillah dengan dukungan yayasan, juga sivitas akademika dan alumni, Unkris dapat melaksanakan shalat Iduladha setiap tahunnya, termasuk tahun ini,” kata Rektor.
Tidak hanya itu, masyarakat sekitar kampus juga menyerahkan hewan kurbannya untuk dikelola oleh pihak kampus. “Kami membentuk tim panitia yang diketuai Pak Nana Sukarna dan wakil ketua Pak Raden Agus Kusuma untuk mengelola daging kurban,” tambahnya.
Tahun ini selain dari masyarakat dan sivitas akademika, Unkris juga mendapatkan bantuan hewan kurban dari Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto berupa seekor sapi. Selanjutnya daging hewan kurban tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar kampus.