JAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Krisnadwipayana (Unkris) sepakat menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur. Hal tersebut mengemuka dalam audiensi antara jajaran pimpinan Unkris dengan jajaran Pemkot Jakarta Timur yang digelar pada Selasa (28/12/2021).
Audiensi yang berlangsung di kantor Walikota Jaktim tersebut dihadiri oleh Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Unkris Dr. Susetya Herawati ST. M. Si mewakili Rektor Unkris didampingi Muhammad Syarif Hartawan, S. Kom, M. Kom.
Sedang dari pihak Pemkot, hadir Drs. H Achmad Salahudin, Asisten Administrasi dan Kesra yang selanjutnya memimpin diskusi. Selain itu hadir Kabag Kesra Muchtar, Sudindik wilayah 1 Werdaningsih dan Yusniar, Sudindik wilayah 2 Sri Takari , Sudin Perindustrian KUKM Andre dan Aprizal, Bagian Perekonomian Gatot s, Baznas Bazis .
Audiensi membahas tentang kerjasama antara Unkris dengan Pemkot Jaktim terkait pengembangan inkubator dan ekosistem bisnis untuk mendorong kewirausahaan mahasiswa dan pemuda.
Drs. H. Achmad Salahudin menyampaikan bahwa saat ini konsentrasi Walikota Jaktim terfokus pada tiga program yaitu penanganan Covid-19, penanganan banjir dan persoalan ekonomi. Salah satu kegiatan strategis daerah atau KSD Pemkot Jaktim adalah menumbuhkan kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Di Jakarta Timur sejak 3 tahun ini terus mendorong tumbuhnya UMKM melalui berbagai cara. Awalnya kami melalui program OK OCe, lantas pada program kewirausahaan terpadu (PKT) yang kemudian popular dengan Jakpreneur (Jakarta Entepreneur),” jelas Achmad .
Diakui Achmad, tentu belum bisa diukur tingkat keberhasilannya pada saat ini namun diharapkan dimasa yang akan datang ini dapat mengubah pola pikir atau mindset masyarakat Jakarta khususnya Jakarta Timur. “Kita tahu bahwa sejak krisis l998 hanya sektor informal yang mampu menopang ketahanan ekonomi masyarakat. Untuk itu sektor informal yang sudah memiliki semangat tinggi ini patut terus didampingi dan dibimbing,” lanjutnya.
Achmad menyebut dibutuhkan komitmen dari semua pihak untuk mendorong terus tumbuhnya UMKM ini. Contohnya pada perijinan yang sering menjumpai persoalan di lapangan.
Disisi lain mental blok masyarakat juga harus terus disadarkan akan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam program pelatihan dan pembimbingan sehingga pemberdayaan dan partisipasi masyarakat terjadi.
Achmad berjanji akan melibatkan Unkris dalam kegiatan Musrenbang guna mendapatkan masukan dan usulan yang tepat untuk pembangunan Kota Jakarta Timur.
Dalam kesempatan tersebut juga dibahas persoalan kurangnya semangat atau daya juang masyarakat terutama generasi muda untuk menekuni bidang kewirausahaan. Karena itu, Unkris harus hadir untuk dapat bersama-sama Pemkot Jaktim memotivasi kesadaran masyarakat guna membangun kemandirian ekonomi.
Dari Sudin Perindustrian dan KUKM dibahas tentang kerjasama dengan Jakpreneur dan implementaisnya melalui program 7 P yakni pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perijinan, pemasaran, pelaporan, dan permodalan bagi masyarakat. Program ini telah ada di setiap keamatan untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Jenis pelatihan yang dilakukan meliputi softskill maupun hardskill.
Di bidang pendidikan, disepakati rencana kolaborasi antara Unkris dengan Pemkot Jaktim, untuk membangun kesadaran dan mindset entrepeneur masyarakat. Upaya tersebut akan dimulai sejak usia muda terutama pelajar SMK karena mereka disiapkan untuk siap kerja. Fokus kerjasama adalah memberikan motivasi atau pandangan lain agar para generasi muda mampu membuat pilihan dan tertarik untuk menciptakan lapangan kerja sendiri.
Sementara itu, Herawati menyampaikan bahwa Unkris saat ini sedang fokus menumbuhkan iklim bela negara melalui kewirausahaan. Unkris sebagai salah perguruan tinggi tertua ingin berperan nyata dalam upaya bela negara dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kewirausahaan pemuda melalui tiga ranah yaitu tata nilai dalam membentuk karakter pemuda wirausaha yang tangguh, ulet dan mandiri.
“Kami juga mengajak para pemuda menyerap semua program baik dari pemerintah melalui tata kelola yang ada pada saat ini untuk diberdayakan dengan potensi diri yang dimiliki dan potensi lokal sehingga terwujud tata sejahtera bagi kehidupannya, pemuda yang mapan karena upaya upaya dengan melihat peluang yang dimiliki,” tutur Herawati.
Untuk dapat melakukan itu semua lanjut Herawati, maka peran teknologi sebagi daya ungkit sangat penting. “Unkris memiliki Fakultas Teknik dengan 8 program studi yang akan mampu mendorong perkembangan penggunaan Iptek. Unkris juga memiliki Fakultas Ekonomi yang akan mampu mendampingi masyarakat dalam menumbuhkan program kemandirian kewirausahaan,” tukas Herawati.
Unkris juga memiliki Fakultas Hukum yang dapat mendampingi masyarakat jika sekiranya dalam prosesnya nanti ada hal-hal secara legal perlu pendampingan. “Unkris memiliki Fakultas Ilmu Administrasi yang bahkan sampai dengan saat ini banyak lulusan Unkris khususnya program Magister Ilmu Admistrasi berasal dari pegawai Walikota Jakarta Timur,” jelasnya.
Kerjasama yang baik dengan pemerintah kota Jakarta Timur diakui Herawatil, menjadi peluang baik bagi Unkris dalam mengimplementasikan ilmu melalui praktek langsung bagi mahasiswa dalam program pendampingan, dan bagi dosen baik sebagai narasumber ataupun pelatih. Program dapat dilakukan mulai dari pelatihan, pemagangan, pembimbingan, pendampingan, kemitraan, promosi, bantuan modal.
Menurut Herawati, Unkris tidak membuat program baru di walikota Jakarta Timur tetapi mengisi dan menguatkan program yang ada sesuai keahliannya dalam dunia akademik dan dalam menguatkan program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka yang sekaligus menyiapkan mahasiswa siap terjun ke masyarakat.
“Kolaborasi yang dibangun dengan mengedepankan potensi budaya yang ada dan kapabilitas melalui pendidikan, pemberdayaan dan partisipasi. Dan ini dapat dirumuskan bersama-sama sesuai keahilannya tupoksinya masing-masing dalam lingkaran kolaborasi,” tutup Herawati.
Di tempat terpisah Rektor Unkris Dr. Ir. Ayub Muktiono, M.SIP, CIQaR mengatakan bahwa Unkris akan terus berupaya memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya, termasuk masyarakat di Jakarta Timur. Unkris tidak ingin menjadi menara gading dengan kedudukan yang serba mulia, enak, dan menyenangkan. “Unkris harus menjadi sumber mata air bagi kehidupan masyarakat sekitar,” tegas Rektor.