BOGOR, MENARA62.COM – Universitas Krisnadipayana (Unkris) dukung Desa Tugu Utara, kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat menjadi desa yang unggul dan berprestasi. Dukungan tersebut diawali dengan penandatanganan kerjasama antara Rektor Unkris Dr. Ir Ayub Muktiono M.Sip. CQIaR dan Kepala Desa Tugu Utara Cisarua Asep Ma’mun Nawawi SH, pada Jumat (4/6/2021). Acara penandatanganan kerjasama bertema ‘Melalui Sinergitas Kemitraaan, Kita Wujudkan Kawasan Desa menjadi Unggul dan Berprestasi’ tersebut disaksikan Warek 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Unkris, Dr. Parbuntian Sinaga, SH, MH.
Kerjasama itu sendiri diinisasi oleh Ketua Pengabdian Masyarakat Dr. Siswantari Pratiwi SH, MH, MM menggandeng Ketua Lembaga Penelitian dan sekretaris, Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan beserta sekretaris , para Ketua Lembaga Pengabdian masyarakat tingkat (LPM) Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Administrasi , Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik.
Dalam keterangan persnya, Ketua Pengabdian Masyarakat Unkris Dr. Siswantari Pratiwi SH, MH, MM menjelaskan bahwa kerjasama ini sangat penting baik untuk desa Tugu Utara itu sendiri maupun untuk Universitas Krisnadwipayana. “Bagi Unkris kerjasama dengan Desa Tugu Utara adalah dalam rangka pengabdian pada masyarakat. Melalui kerjasama ini mahasiswa dan dosen dapat bersama-sama masyarakat untuk saling belajar dan bertukar pengetahuan untuk kemajuan bersama,” papar Siswantari.
Ia menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung kerjasama tersebut. Dengan keterlibatan semua pihak baik rektorat, ketua lembaga, juga semua fakultas, maka diharapkan kegiatan kemasyarakatan di Desa Tugu Utara akan semakin lengkap dari berbagai lini dan bidang keilmuan.
Kepala Desa Tugu Utara, Asep Ma’mun Nawawi SH, dalam sambutannya menyampaikan keterlibatan Unkris dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dijumpai masyarakat desa Tugu Utara sangat penting dan strategis. “Kehadiran perguruan tinggi dalam hal ini Unkris menjadi sangat berharga karena tentu semua persoalan yang ada di desa ini nantinya bisa diselesaikan dengan berbasis ilmu pengetahuan,” kata Asep.
Diakui Asep, masyarakat Desa Tugu Utara sangat mendukung keterlibatan Unkris dalam program pembangunan desa. Diharapkan dengan keterlibatan Unkris dalam pemberdayaan masyarakat desa dapat mendorong kualitas dan kesejahteraan masyarakat desa lebih meningkat. Pemberdayaan masyarakat desa merupakan upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber data melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyakakat desa.
“Dan saya merasa yakin Unkris dengan tim yang lengkap ini akan mampu membantu kami masyarakat Tugu Utara,” tambah Asep.
Sementara itu Rektor Unkris Dr. Ir Ayub Muktiono M.Sip. CQIaR menyampaikan Unkris siap untuk membantu persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat Desa Tugu Utara. “Menyimak paparan kepala desa, ada 7 permasalahan yang dihadapi masyarakat terakit Peraturan Desa. Dari sisi perundangan dan sosialisasinya tentu akan dapat didampingi oleh Lembaga pengabdian masyarakat (LPM) dari Fakultas Hukum dan Fakultas ilmu adminsistrasi,” kata Rektor.
Untuk persoalan Bumdes, masyarakat desa Tugu Utara dapat didampingi oleh LPM Fakultas Ekonomi, pengembangan jaringan air bersih dapat didampingi LPM dari Fakultas Teknik, juga pengembangan lingkungan dan jasa wisata dapat didamping semua LPM dari masing masing fakultas sesuai dengan fokus yang akan dikembangkan.
Selain itu Unkris lanjut Rektor, Unkris dengan lembaga baru yang fokus pada kreativitas dan kebangsaan dapat masuk pada semua lini permasalahan yang akan dikembangkan di Desa Tuga Utara. Bahkan lembaga ini nantinya dapat ikut mengembangkan mindset entreprener, dengan menumbuhkan minat dan bakat, mendorong kreativitas, inovasi baik melalui pelatihan, seminar maupun talkshow yang dapat dijalankan bersama pemuda Karang Taruna.
“Selanjutnya informasi ini dapat disampaikan pada para dosen dari masing masing fakultas agar mengarahkan mahasiswanya untuk mengambil skripsi dengan judul permaslahan-permasalahan yang ada di desa Tugu Utara untuk dapat diselesaikan dari sisi teori, dan munculnya ide-ide segar dari mahasiswa sebagai sumbang saran,” tukas Rektor.
Dalam kesempatan yang sama Warek 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Parbuntian Sinaga, SH, MH menyampaikan bahwa desa memilik peran yang sangat penting pada saat ini, karena desa adalah ujung tombak, desa adalah tujuan akhir dalam membangun masyarakat. Tetapi di sisi lain, desa juga menghadapi berbagai persoalan seperti tingkat pemahaman produk hukum masih sangat lemah, akibat belum memadainya tingkat pendidikan kepala desa maupun perangkat desa lainnya.
“Beruntung Desa Tugu Utara memiliki pemimpin dengan pendidikan yang memadai, bahkan berencana melanjutkan pendidikan ke S2. Ini tentu sangat kita apresiasi, karena dengan pendidikan yang memadai, seorang kepala desa akan lebih mudah untuk menerjemahkan dan memahami aturan-aturan yang ada di desa,” katanya.
Pada sisi lain lanjut Purbantian, sangat penting perguruan tinggi melakukan pendampingan kepada masyarakat desa. Melalui kegiatan pendampingan ini, perguruan tinggi mendapatkan pengetahuan langsung dari lapangan, sementara desa mendapatkan solusi yang berbasiskan keilmuan. “Inilah sinergi yang diharapkan dalam memecahkan permasalahan demi kesejahteraan masyarakat desa. Program pendampingan adalah instrument untuk mensejahterakan masyarakat,” tutup Parbuntian.