32.9 C
Jakarta

UNKRIS, Wellbeing Institute dan BPP Kemendagri Jajaki Kerjasama Riset Publik

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) bersama Wellbeing Institute jajaki kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri untuk pengembangan Riset Publik. Penjajakan antar 3 institusi tersebut dilakukan dalam sesi dialog yang melibatkan Rektor UNKRIS Dr. Ir Ayub Muktiono M.Sip, CIQaR, Direktur Eksekutif Wellbeing Institute Dr. Jadi Suriadi dan Kepala BPP Kemendagri, Dr. A. Fatoni,  Senin (17/5/2021).

Dialog yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut berfokus pada Wellbeing Methodology untuk Riset Publik. Jaja Suriadi mewakili 6 penulis buku tentang Riset Publik menjelaskan bahwa riset publik merupakan riset yang obyek kajiannya diidentifikasi berorientasi pada kemaslahatan umat, dimana subyek penilaiannya adalah masyarakat.

“Jadi secara umum rancangan riset publik adalah model inklusivitas sebuah riset yang melibatkan sebesar-besarnya peran dan partisipasi masyarakat,” jelas Jadi.

Menurut Jadi, hal tersebut sangat mungkin dilakukan. Sebab pada era informasi teknologi, memaksa digitalisasi memasuki semua ruang kehidupan masyarakat termasuk kegiatan riset publik, dengan fokus data primer dari masyarakat.

“Responden banyak sekali, tidak lagi sampling tapi sudah bergerak ke purposive population. Sebagaimana dilakukan KPU pada Pilkada atau Pilpres, semua orang yang berhak harus mendapatkan akses untuk menilai. Kecuali yang tidak mau dan tidak mampu,” lanjutnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam sistem demokrasi di Indonesia, dengan penguatan civil society, masyarakat memiliki hak dan sekaligus kewajiban untuk aktif berperan dan berpartisipasi dalam isu publik. Mengisi instrumen survei riset publik yang berfokus kepada perbaikan ukuran “Indeks Kemaslahatan Publik” (IKP) merupakan bagian hak dan kewajiban masyarakat. Korelasi logisnya, riset publik harus dilakukan masyarakat dengan baik dan benar. Sebab, hal ini turut membangun budaya civil-society, yang mengedepankan keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Dalam model Wellbeing Methodology, memungkinkan peneliti membangun persepsi, membuka ruang partisipasi public dan tingkat penerimaan publik (akseptabilitas) dalam berinteraksi dan saling mengedukasi (people to people education).

Menurut Jadi, esensi Industry 4.0 dan Society 5.0 akan berlaku untuk semua aspek kehidupan, termasuk riset publik.  Riset Publik dengan Wellbeing Methodology, menawarkan konsep sistem online, data diolah oleh sistem komputasiawan (cloudcomputing), cukup diunduh dari web, sehingga diusunglah slogan mudah, murah, praktis, cepat namun valid dan reliabel.

Konsep Wellbeing Methology sendiri telah dipelajari Wellbeing Institut sejak tahun 2011 dan secara konsisten terus dikembangkan hingga saat ini. Beberapa studi doktoral (S-3) dan magister (S-2) telah mengaplikasikannya secara terbatas.

Secara konseptual, materi Riset Publik model Wellbeing Institut ini telah menjadi agenda kerjasama antara Unkris dengan WI sejak 2017 melalui Kegiatan Riset Publik – Indeks Pengendalian Sampah Rumah Tangga (IPRST) di Kota Bekasi. Harapannya, kelak WM dapat diterapkan kepada seluruh Pemerintahan Daerah, terutama untuk menggali isu-isu krusial seperti Indeks Literasi Investasi Daerah, IndeksLiterasi Pangan dimasa Pandemi COVID-19, Indeks Demokrasi Daerah, Indeks Literasi Gizi Anak dan Isu Stunting, dan berbagai isu publik lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Kepala BPP Fatoni berjanji akan mempelajarinya dengan seksama bersama para pejabat dan peneliti. Selain itu, disepakati kerjasama riset publik yang bersifat pengabdian (non-commercial) dengan fokus pemerintahan daerah dan ditindaklanjuti melalui penandatanganan NotaKesepahaman (MoU) antara BPP Kemendagri dengan Universitas Krisnadwipaya & Wellbeing Institute.

Pertemuan diakhiri dengan penyerahan buku kepada Kepala BPP yang berjudul “Riset Publik Model Wellbeing Methodology”; diterbitkan pertama kali April 2021 (Cetakan 1) disertai dokumentasi foto bersama.

Rektor UUNKRIS dan Direktur WI sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas penerimaan dan sambutan hangat Kepala BPP KDN beserta staf. “Sebuah sambutan yang merefleksikan sikap persahabatan sekaligus challenging terhadap hal ihwal baru dalam dinamika pengetahuan, terutama mendorong Riset Publik untuk kemaslahatan ummat manusia,” kata Rektor.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!