SLEMAN, MENARA62.COM – Di tengah semilir angin sepoi-sepoi, Sabtu siang (23/10/2021) segenap guru SD MBS telah purna mengajar. Bada shalat Dhuhur berjamaah, mereka santap siang dan menanti waktu siraman rohani di Joglo SD MBS. Selaku MC, Ustazah Novi pun membuka acara.
Dikarenakan ustaz yang akan mengisi masih dalam perjalanan, maka acara pun dimulai dengan memberikan penghargaan dari panitia PTS (Penilaian Tengah Semester) kepada guru terbaik pembuat soal dan editor terbaik.
Setelah selang beberapa menit, Ustaz Taufik pun hadir di tengah-tengah acara. Taufik pun diminta menyerahkan hadiah untuk guru penulis soal terbaik dan editor soal terbaik.
Setelah foto bersama, Taufik pun memulai menyampaikan siraman rohaninya bertema Cinta.
Taufik adalah Wakil Direktur PPM (Pondok Pesantren Modern) MBS Yogya. Suasana di joglo waktu itu pun menjadi berubah. Begitu ia memulai materinya tentang cinta, Ustaz-Ustazah pun seperti ger-geran. Maklum yang dibahas adalah tema anak muda. Terlebih masih ada Ustaz-Ustazah yang belum menikah.
Ada poin penting yang disampaikan Ustaz Taufiq pada siraman ruhani di hari Sabtu itu. Taufiq menyampaikan ciri-ciri cinta itu adalah bergetar, ada getaran. Salah satu tanda orang mencintai itu adalah rela berkorban. Ia mencotohkan seorang pegawai MBS harus memiliki rasa cinta yang kuat kepada institusinya.
Ia juga mengutip kata-kata Yahya Bin Muadz: Cinta kepada Allah tidak akan bertambah karena bertambahnya kebaikan kepadamu, tidak pula berkurang karena engkau diperlakukan buruk. “Kalau cinta kepada institusi ini tidak dilandasi cinta kepada Yang Maha Kuasa, tentu paling banter ia hanya bertahan 4 tahun,” jelasnya.
Ia menutup siraman ruhani Sabtu siang dengan mengungkap hasil penelitian orang barat bahwa cinta paling lama bertahan hanya 4 tahun, selebihnya tinggal nafsu belaka.
Ia pun berpesan kepada guru MBS: “Jadilah biasa saja bekerja di MBS ini, sebab kelak akan ada yang mengecewakan kita, tapi kita sikapi dengan biasa saja. Dan bersikaplah mencintai tetapi tidak berlebihan. Agar kita bisa bekerja dengan profesional dan dengan cinta kepada Allah sebagai landasannya.”
Ustaz Rizal selaku guru mengaku, “Kurang waktunya, apalagi yang dibahas menarik tentang cinta.”
Siraman Ruhani Sabtu siang pun berakhir tepat pukul 14.00 Wib. Usai acara, Ustazah Novi pun menutup dengan pantun yang disambut tawa para guru. (Arif Y)