YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Wakil Walikota Yogyakarta yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengimbau pedagang hewan kurban di Kota Yogya agar menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisasi dan menekan penyebaran virus ditengah masyarakat.
Saat meninjau lapak hewan kurban, Heroe mengatakan perlunya pedagang hewan kurban menyediakan tempat cuci tangan dan tetap wajib mengenakan masker.
“Pedagang juga harus menyiapkan alur keluar masuk agar tidak terjadi penumpukan pembeli,” kata Heroe, Senin (27/7/2020).
Selain itu, padagang juga harus menjaga kebersihan kandang hewan. Paling tidak dilakukan pembersihan dua kali sehari tiap pagi dan sore hari. Dan untuk hewan kurban yang sakit agar dikarantina terlebih dahulu.
“Pihak penjual harus menghubungi dokter hewan agar hewan mendapat perawatan secara intensif dengan pengawasan minimal dua hari sekali ada dokter hewan yang melakukan pemantauan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Wawali mengimbau agar warga untuk memotong hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan. Hal ini untuk mengurangi kerumuman warga dimasa new normal saat perayaan Idul Adha.
Ia menjelaskan prosesi pemotongan hewan di masjid atau lapangan kerap menimbulkan kerumuman warga yang hendak menonton. Warga juga biasa bergerombol untuk memotong daging kurban bersama-sama.
“Kalau bisa tahun ini dipotong di RPH Giwangan. Warga tinggal menunggu ambil hasil potong. Ini salah satu penerapan protokol kesehatan sebagai antisipasi penularan covid-19,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan jika panitia penyelenggara wajib memiliki Satgas Covid-19. “Itu syarat kami untuk memberi rekomendasi mereka bisa menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban dan memastikan protokol kesehatan diterapkan, salah satunya Physical Distancing,” jelasnya.