NEW YORK, MENARA62.COM – Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan bahwa terorisme tumbuh di negara-negara gagal. Ini terjadi karena mereka merasa tidak punya harapan dan banyaknya pengangguran.
“Terorisme dan radikalisme datang dari negara-negara gagal, karena mereka merasa tidak ada harapan. Begitu mudah dijanjikan masuk surga, mereka dengan senang hati melakukannya ” katanya saat memberikan kuliah umum di Universitas Columbia New York, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (23/9/2017).
Menurut Wapres negara-negara gagal tersebut terjadi karena serbuan Amerika Serikat, seperti yang terjadi di Irak, Syuriah, Lebanon dan sebagainya. Bahkan munculnya ISIS, juga berasal dari negara-negara gagal tersebut.
Wapres juga menjelaskan saat ini di Indonesia telah dilakukan program de-radikalisasi terhadap lebih dadi 10.000 mantan teroris yang dipenjara di 72 penjara di seluruh Indonesia.
“Tidak ada negara yang seperti Indonesia, dengan jumlah penduduk nomor empat di dunia dengan berbagai etnis, suku dan budaya serta tersebar dalam berbagai pulau, tetapi saling menghormati ” kata Wapres M Jusuf Kalla.
Menurut Wapres hal itu terjadi karena di Indonesia sejak dahulu hidup dalam harmoni, dengan semboyan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, meski berbeda-beda tapi tetap satu,
Wapres menjelaskan perbedaan agama di Indonesia tidak menjadi masalah. Sejumlah konflik yang terjadi di Indonesia bukan karena dipicu agama tetapi karena kesenjangan, bahkan soal demokrasi atau politik.
Wapres menjelaskan kasus di Poso atau Ambon terjadi konflik justru karena demokrasi. Sebelumnya pemimpin di wilayah tersebut ada harmoni antarumat beragama. Jika kepala daerahnya Muslim, maka wakilnya non-Muslim. Dan begitu pula sebaliknya.
“Namun tiba-tiba setelah demokrasi, maka pemenang mengambil semua. Pasangan kepala daerah bisa tidak menghiraukan harmoni tersebut, yang mayoritas mengambil semuanya,” kata Wapres.