EMPAT LAWANG, MENARA62.COM–Jumat (01/09), Warga Muhammadiyah menyelenggarakan Salat iduladha di Lapangan Mapolres Empat Lawang, Solat digelar pagi ini 01/09/2017 dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan Iman Ustaz Iskandar Enzu sekaligus juga sebagai Khotib. Salat diikuti oleh Anggota Daerah, Cabang Tebing Tinggi, Ranting Pasar, Ranting Sungai Berau, selain itu ada Wakapolres, Kasat Reskrim, Kasat Intel dan anggota Lainnya dari Polres Empat Lawang dan jemaah dari warga lainnya disekitar Mapolres.
Cuaca di Empat Lawang saat salat diselenggarakan dalam keadaan berkabut dan mendung, namun sedikit kelihatan bola matahari.
Dalam khotbahnya, khotib menyampaikan cerita Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya karena ketaatannya kepada Allah begitu pula anaknya, Ismail dan isterinya Siti Hajar, begitu salehnya Ismail sebagai anak, begitu taatnya Siti Hajar sebagai isteri digambarkan oleh Ustaz Iskandar Enzu bahwa Nabi Ibrahim dianugerahkan isteri yang salehah dan anak yang saleh, bukan karena ia seorang nabi, tetapi karena anak dan isterinya yang saleh dan salehah, dicontohkan oleh khotib, Nabi Luth memiliki isteri yang durhaka dan Nabi Nuh anaknya yang durhaka.
Pengorbanan Nabi Ibrahim setelah ia mendapat mimpi, disampaikannya mimpi tersebut ke anaknya Ismail kemudian Nabi Ismail menjawab kalau itu perintah Allah Laksanakan, cerita Khotib Iskandar Enzu, begitu bersar pengorbanan tersebut bukan harta maupun uang tetapi anak yang ia sayangi, bagaimana apabila hal itu terjadi kepada kita, sanggupkah kita ungkap khotib kepada jemaah salat iduladha. Sanggupkah kita mengorbankan anak kita, sanggupkah kita dibakar di api, tambah Uztaz Iskandar Enzu.
Disampaikan pula oleh Ustaz Iskandar Enzu, kita selaku orang tua menginginkan anaknya menjadi Dokter, Penyanyi, Artis dan lain-lain agar anak-anak kita menjadi kaya memiliki harta berlimpah, namun mengabaikan keimanan, ketauhidan anak-anak kita. Banyak juga di antara kita, sambung khotib lebih sayang pada hewan peliharaan dari pada anak-anak kita, pada saat menjelang magrib kita lebih sibuk mencari hewan piaraan kita daripada anak-anak gadisnya ataupun putranya yang belum pulang, silahkan beri anak–anak kita dengan pendidikan, ke sekolah-sekolah sampai dengan ke pendidikan tinggi, namun hendaknya kita juga harus memberi anak-anak kita dengan bekal ilmu agama.
Pada penutupan khotbah, khotib meminta kepada jemaah untuk berdoa dengan harapan agar kita dapat menauladani, mengikuti jejak yang diperbuat oleh Nabi Ibrahim, isterinya dan anaknya. (indra oktaviro)