30.9 C
Jakarta

Widyastuti Nurjayanti Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Arsitektur Islam di UMS, Bahas Pendekatan dan Konsepnya

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Prof. Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, M.T., dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Pendekatan dan Konsep Arsitektur Islam dari Program studi Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Senin (23/12/2024) di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.

Dalam kesempatan yang berbahagia itu, Widyastuti Nurjayanti pada pidato pengukuhan guru besar membahas pendekatan dan konsep arsitektur Islam.

“Arsitektur UMS merupakan salah satu program studi di FT UMS yang mempunyai keunggulan Arsitektur Islam, sehingga dalam kurikulumnya memuat materi yang diimplementasikan ke dalam mata kuliah pokok maupun pendukung,” ungkapnya.

Sedangkan menurut Anggaran Dasar Muhammadiyah (ADM) pasal 4 ayat (1), lanjutnya, unggulan Arsitektur Islam juga berlandaskan dakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid yang bersumber dari Al Quran dan as-Sunnah.

“Dengan semangat tajdid ini, maka setiap individu arsitek harus mempunyai semangat untuk merekayasa bangunan dan lingkungan, sedemikian dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga dapat memberi manfaat bagi umat,” tegasnya.

Menurutnya, hal ini merupakan salah satu jihad arsitektur muslim untuk mengembangkan dasar-dasar arsitektur sesuai ajaran Islam untuk mengimplementasikan agar syariat Islam dapat terwujud.

“Pendekatan Arsitektur Islam merupakan materi baru yang sedang berkembang di kalangan arsitektur muslim. Konsep Arsitektur Islam ini adalah konsep merancang bangunan dengan pendekatan Islami yang tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits,” tuturnya.

Tujuan dibangunnya ilmu Arsitektur Islam ini, tambahnya, supaya umat muslim mempunyai dasar merancang yang benar, sebagai dasar landasan berkreasi. Terdapat 6 pendekatan yang dipelajari dalam pendekatan fiqih, pendekatan filosofis, pendekatan identitas, dan pendekatan perilaku.

“Pendekatan ini memang perlu dipahami oleh semua arsitek, terutama arsitek muslim agar mampu mengembangkan diri dan mendarmabaktikannya kepada masyarakat. Perwujudan dari pendekatan ini dapat diimplementasikan berdasarkan bentuk, zoning, tata ruang, seni hias Islami dan Rahmatan lil alamin,” ujarnya.

Widyastuti Nurjayanti mengungkapkan ciri-ciri Arsitektur Islam antara lain: rahmatan lil alamin, ramah lingkungan, fitroh, fungsional, orisinal, tidak berlebihan, sesuai perkembangan teknologi, keseimbangan, berhikmah, bersih dan estetis.

“Dari konsep menuju wujud arsitektur memerlukan proses merancang arsitektur dan mengembangkannya sebagai landasan desain berdasarkan konsep tajdid, kontekstual, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Perwujudan fisik bangunan arsitektur dan ekspresinya tergantung pada ijtihad dan kreativitas arsitek,” pungkas Guru Besar Arsitektur UMS itu.

Dalam kesempatan tersebut, UMS mengukuhkan guru besar lain dari berbagai bidang keilmuan. Mereka adalah Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Geografi; Prof. Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan; Prof. Ir. Tri Widodo Besar Riyadi, M.Sc., Ph.D., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Pembentukan Logam dan Material Maju; serta Prof. Dr. Ambarwati, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, M.T., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendekatan dan Konsep Arsitektur Islam. Prof. Apt. Erindyah R. Wikantyasning, M.Si., Ph.D., menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Farmasetika dan Teknologi Farmasi. Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Agus Dwi Anggono, M.Eng., Ph.D., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Nanofluida. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!