28.4 C
Jakarta

XL Axiata Uji Coba Teknologi Open RAN Integrasi ke Jaringan Eksisting

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam melakukan pemerataan penyediaan jangkauan jaringan pita lebar ke seluruh Indonesia.

Berbagai upaya terus dilakukan XL Axiata untuk mewujudkan komitmen tersebut, termasuk dengan melakukan implementasi inovasi dan inisiatif penerapan teknologi baru yang lebih efektif dan efisien yakni Open RAN (Radio Access Network). Implementas ini diawali dengan melakukan ujicoba Open RAN yang berhasil dilakukan diintegrasikan ke jaringan yang sudah ada (existing network) di Ambon pada bulan Februari ini.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan dalam jumpa pers lewat virtual, Rabu (10/2/2021) ,“ Kami serius dan terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan komitmen kami mendukung pemerintah membangun dan menyediakan jaringan telekomunikasi ke berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan mencoba mengimplementasikan teknologi Open RAN ini, dengan melakukan ujicoba terlebih dahulu. Harapan kami penerapan teknologi ini bisa menjadi solusi untuk pembangunan jaringan secara lebih efisien dan efektif khususnya di area-area pelosok luar Jawa. Saat ini uji coba sedang berada pada tahap uji layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance. Progres uji coba test call pada jaringan 3G (CS fallback) dan OTT call di jaringan  4G juga telah berhasil dilakukan, dan saat ini dalam proses monitoring untuk kinerja dan kestabilan. Untuk uji coba ini kami melakukannya bersama Mavenir sebagai partner penyedia teknologinya.”

Gede menambahkan, serangkaian uji coba yang dilakukan saat ini baru merupakan tahap awal.  Eksplorasi lebih lanjut diperlukan untuk benar benar memahami karakteristik Open RAN ini, termasuk memahami mekanisme operasional jaringannya. Dalam uji coba ini, sejumlah aspek yang dicermati antara lain meliputi layanan, fungsionalitas, kapabilitas,  dan performance dari perangkat Open RAN ini. Untuk itu, dilakukan uji coba untuk call services, data browsing, upload dan download, aksesibilitas dan retainability, availabilitas dan mobilitas (handover), serta utilisasi dan kualitas jaringan.

Menurut Gede, pada tahun 2021 ini, XL Axiata berencana melakukan uji coba Open RAN dengan partner teknologi lainnya guna mendapatkan lebih banyak pilihan sebelum implementasi. Uji coba tersebut sekaligus guna membandingkan kualitas kinerja dan kemampuan dari partner teknologi. Proses selanjutnya setelah uji coba tahap awal ini adalah pilot project deployment Open RAN untuk memastikan lebih lanjut seberapa besar manfaat yang bisa dihadirkan teknologi ini.

“Ambon kami pilih sebagai lokasi uji coba Open RAN dengan pertimbangan bahwa area ini memiliki potensi bisnis yang cukup baik untuk ekspansi jaringan di masa mendatang. Dengan berhasilnya uji coba di Ambon membuka peluang implementasi Open RAN di seluruh area rural Indonesia, termasuk di Kawasan Indonesia Timur. Ini nanti memang akan kami terapkan guna mendukung upaya memperluas jaringan di peloso-pelosok daerah, termasuk dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan jaringan internet ke desa-desa terpencil,” lanjut Gede.

Teknologi Open RAN adalah teknologi perangkat radio akses yang mengadopsi konsep open interface, di mana operator dapat menggunakan kombinasi perangkat radio, seperti radio unit dan baseband, tanpa terikat pada salah satu merk/brand yang spesifik.  Dengan konsep Open RAN ini, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pemain baru pada perangkat radio akses yang saat ini hanya didominasi oleh beberapa partner penyedia teknologi saja. Dengan tumbuhnya pemain pemain baru, inovasi dapat berkembang lebih cepat dan membantu menurunkan beban perangkat dan operasional yang ditanggung oleh operator.

Teknologi Open RAN menawarkan potensi inovasi dan struktur harga yang lebih bersaing. XL Axiata berharap dapat memperluas jaringan dan layanan dengan biaya yang lebih sehat dan di saat yang sama tetap bisa memberikan kualitas layanan yang bagus bagi pelanggan. Dengan efisiensi beban biaya, operator akan bisa secara terus memperluas jaringan untuk bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas, bahkan untuk area-area di pelosok. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!