26.3 C
Jakarta

Kabinet

Baca Juga:

“Bagi teman-teman yang akan mengemban tugas bersama Bapak Presiden lagi, saya sampaikan selamat bekerja, semoga semuanya sukses, mari kita doakan.”

Pesan itu keluar dari mulut Wakil Presiden 2014-2019 Jusuf Kalla (JK) di hadapan Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Mufidah Kalla, para menteri Kabinet Kerja 2014-2019, mantan menteri, hingga staf khusus presiden di Istana Negara, Jakarta, Jumat.

Antaranews.com melansir, sejumlah menteri Kabinet Kerja yang memperhatikan pernyataan JK tersebut lantas mengangguk-angguk kecil, saling bertukar pandang dan ada juga yang tersenyum simpul. Tentu tak ada yang langsung bertepuk tangan, apalagi bertepuk dada menunjukkan dirinya sudah dihubungi Presiden Joko Widodo untuk menjabat lagi sebagai penyelenggara negara.

Meski sudah ditanya berkali-kali oleh wartawan, Presiden Joko Widodo pun tidak pernah mengatakan secara langsung, kapan waktu pastinya untuk mengumumkan para pembantu barunya, anggota kabinet yang akan mendampinginya selama lima tahun ke depan.

Sabar

“Mbok, ya sabar, paling sehari, dua hari, paling lama tiga hari, nanti kan juga tahu, bisa diumumkan Ahad (20/10/2019), bisa juga Senin (21/10/2019), bisa juga Selasa (22/10/2019),” kata Presiden saat ditanya jurnalis usai acara itu.

Presiden hanya menjawab tegas, total menteri masih sama yaitu 34 orang. Namun terkait apakah akan ada perwakilan partai oposisi juga masuk kabinet, Presiden lagi-lagi meminta masyarakat untuk bersabar.

“Nantilah, tadi kan sudah saya sampaikan, sabar, sabar. Nanti kalau sudah diumumkan saya kira nanti kita semua akan tahu, mana yang masuk, mana yang tidak masuk, mana yang belum masuk,” kata Presiden sambil tertawa dan berbalik.

Pada kesempatan lain, Presiden mengatakan, memang ada menteri-menteri lama yang dipertahankan dalam kabinet baru. Namun, ia belum menghitung persentasenya.

“Ada muka yang lama, ada yang baru banyak tapi belum dihitung persentasenya,” ujarnya.

Dari 34 menteri tersebut, Presiden memastikan sudah mewakili berbagai daerah maupun suku di Indonesia, termasuk perwakilan dari Papua.

Namun, seperti pernyataan Presiden Joko Widodo di media sosial resminya, susunan kabinet pemerintahan periode mendatang sudah rampung. Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, TNI, dan polisi.

Orang-orang dalam kabinet itu diharapkan dapat memperkukuh kelembagaan yang mengurus investasi, mampu membujuk investor untuk menciptakan berbagai macam keuntungan tambahan bagi Indonesia. Investasi yang masuk ke Indonesia itu, tentu bukan usaha yang hanya mengeksploitasi bangsa Indonesia.

Presiden dalam dalam pembukaan Musyawarah Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) , pada 16 September 2019 menegaskan, pemerintah akan memperkukuh kelembagaan kabinet untuk memperkuat riset dan teknologi yang bisa menyediakan teknologi. Tujuannya, agar pengusaha muda bisa menjadi mitra strategis bagi investor global dalam industri teknologi di dunia sekarang ini. Ia juga berharap, para menteri tersebut punya kemampuan eksekusi program ditambah manajerial.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan hal itu saat acara silaturahmi nasional dan buka puasa bersama HIPMI pada tanggal 26 Mei 2019.

“Kabinet yang bisa kerja, kan kabinet kerja. Sudah saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor itu yang paling penting, memiliki kemampuan manajerial yang baik, baik makro maupun di daerah yang baik. Mampu me-manage setiap masalah, persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya,” ujarnya.

Jadi, siapapun yang belum dihubungi presiden, tentu jangan berharap masuk dalam kabinet mendatang. Doakan saja, semoga semua berjalan baik, demi Indonesia yang makin maju.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!