30.9 C
Jakarta

15 Unit Ambulan Lazismu Dikerahkan Bantu Korban Aksi Unjukrasa Menolak UU Omnibus Law di Yogyakarta

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 15 unit ambulan Lazismu PWM Yogyakarta diterjunkan dalam penanganan korban aksi unjukrasa menolak UU Omnibus Law di wilayah DI Yogyakarta. Bersama PMI, tim ambulan Lazismu bahu membahu menangani korban luka pada aksi yang digelar di halaman gedung DPRD, Jalan Malioboro Yogyakarta pada Kamis (8/10/2020).

Anton Nugroho, Koordinator Tim Ambulan Lazismu Yogyakarta mengatakan relawan ambulan Muhammadiyah senantiasa berada pada garda depan dalam peristiwa kemanusiaan.

“Seperti halnya pada aksi unjukrasa yang digelar mahasiswa dan elemen masyarakat lain, kami mengerahkan 15 unit ambulan dari seluruh wilayah Yogyakarta dan juga MDMC serta jajaran Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda atau KOKAM,”  kata Anton didampingi Muginarta, Jumat (9/10/2020).

Anton Nugroho, Koordinator Tim Ambulan Lazismu Yogyakarta

Tim ambulan Lazismu tidak hanya membantu korban aksi unjukrasa, tetapi berkoordinasi dengan PKU Muhammadiyah Yogyakarta juga melakukan tindakan lanjutan terhadap korban yang perlu rujukan.

“Koordinasi lapangan di lakukan di parkiran Horel Garuda bersama dengan komponen lain seperti PMI untuk saling  sebagai bentuk antisipasi jika terjadi aksi yang menimbulkan kericuhan dan mengakibatkan luka,” lanjutnya.

Seperti diketahui, gelombang protes terhadap pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law oleh DPR RI mencuat sejak Selasa (6/10) dan terus berlanjut hingga Kamis (8/10). Aksi yang pecah di sejumlah kota besar termasuk Yogyakarta tersebut menuntut DPR membatalkan UU Omnibus Law dengan berbagai alasan.

Ambulan Lazismu berada di tengah aksi unjukrasa

Di Yogyakarta, aksi unjukrasa dilakukan oleh mahasiswa  yang menggelar aksinya di gedung DPRD DIY. Pada awalnya aksi berjalan tertib. Para mahasiswa secara bergantian menyampaikan orasi  serta menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Tiba-tiba ada yang melempar botol ke arah Gedung DPRD DIY. Tak pelak ini memicu kericuhan antara polisi yang menangani jalannya aksi dengan massa.

Akhirnya terjadi ekses dan mengakibatkan terjadi  korban luka yang cukup banyak  dikalangan peserta aksi. Beberapa peserta aksi mengalami cedera dan harus segera mendapatkan pertolongan. Puluhan peserta aksi mengalami luka diakibatkan terkena gas air mata, terkilir dan luka karena pukulan benda tumpul. Untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat yakni di PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan semestinya.

 

 

Gerakan amal Muhammadiyah  dengan teologi al Ma’un sebagai basis ideologi  nampak dan nyata di sini berupa semangat mengedepankan kemanusiaan, inilah yang menjadi penyemangat jaringan AmbulanMu DI Yogyakarta untuk  terus bergerak  mensikapi kondisi jaman.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!