BAGHDAD, MENARA62.COM — Sedikitnya 20 orang terbunuh dan lebih dari 130 lainnya terluka. Mereka adalah korban serangan kelompok orang bersenjata tak dikenal alias misterius dengan target demonstran anti-pemerintah yang berkemah di kamp protes utama, dekat Alun-alun/Lapangan Tahrir, Baghdad, ibukota Irak.
Berita terbaru itu dilaporkan laman Aljazeera.com, mengutip kantor berita Associated Press (AP) dengan narasumber anaonim di kalangan pejabat kesehatan dan keamanan Irak, Sabtu (7/12/2019). Digambarkan bahwa saat ini terjadi gejolak paling ganas di Baghdad setelah aksi digelar selama lebih dua bulan dan terjadi seminggu setelah parlemen menerima pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Adel Abdul Mahdi.
Dilaporkan bahwa sejumlah pria bersenjata naik truk pick-up pada Jumat (6/12/2019) malam. “Mereka menyerang sebuah gedung besar di dekat jembatan al-Sinak, tempat para pemrotes anti-pemerintah berkemah selama berminggu-minggu,” kata saksi mata, seperti dikutip Al Jazeera dari kantor berita AFP.
“Menurut sumber kami, kekerasan ini mulai terjadi semalam di sekitar Alun-alun Khilani yang berada di utara Alun-alun Tahrir,” kata Dorsa Jabbari dari Al Jazeera yang meliput di Baghdad, Sabtu (7/12/2019).
Para penyerang memaksa para pengunjuk rasa keluar dari gedung dan tembakan langsung bisa terdengar setelah pertengkaran. Televisi pemerintah mengatakan gedung itu dibakar “oleh orang tak dikenal”.
Jabbari mengatakan kekerasan itu merupakan peningkatan “dalam hal pembagian yang dibuat dalam demonstrasi dan berbagai kelompok yang berusaha mengendalikan pengunjuk rasa di jalan-jalan Baghdad”.
Serangan itu terjadi satu hari setelah serangkaian insiden penikaman yang mencurigakan dan menewaskan sedikitnya 13 orang terluka di Lapangan Tahrir.
Sejauh ini, tercatat lebih dari 400 pengunjuk rasa telah tewas dan hampir 20.000 terluka sejak demonstrasi anti-pemerintah yang dianggap sectarian dan korup meletus pada 1 Oktober 2019.
