27.8 C
Jakarta

220 Anggota Tanwir Akan Tentukan Pimpinan Muhammadiyah Mendatang

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — Ada 220 anggota Tanwir yang berhak mencalonkan pimpinan pusat Muhammadiyah pada muktamar ke-48 mendatang.

“Semua sudah ada nama-namanya,jadi tidak boleh digantikan orang lain, kecuali meninggal. Merekalah yang berhak mengusulkan 13 nama bakal calon pimpinan pusat Muhammadiyah,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais dalam konferensi pers di Solo, Selasa (30/7/2019).

road to muktamar ke-48 Muhammadiyah
Konferensi pers terkait peluncuran logo muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Selasa (30/7/2019).

Dahlan mengatakan, utusan muktamar Muhammadyah disebut sebagai anggota muktamar. Merekalah yang punya hak bicara dan hak pilih. Ini yang membedakan muktammar Muhammadiyah dengan muktamar di organisasi lain.

“Selain anggota, ada peserta muktamar yang punya hak bicara tetapi tidak punya hak pilih. Juga ada peninjau, perwakilan majelis dan lembaga lain, punya hak bicara tetapi tidak punya hak pilih,” ujar Dahlan yang mengatakan bahwa muktamar akan dibuka oleh presiden dan penutupan oleh wakil presiden.

“Saya prediksi, ada ada 200 nama yang akan diajukan anggota tanwir. Seorang calon, akan sah bila diusulkan minimal oleh tiga orang. Mereka harus berpengalaman memimpin di Muhammadiyah sekurang-kurangnya tiga tahun. Selain itu, harus punya punya nmb dari lima tahun, sekrang menjadi tiga tahun,” ujarnya.

Dahlan mengatakan, peserta muktamar Muhammadiyah akan diperkirakan 3000 orang, dan Aisyiyah mencapai 2000.

Muhammad Yamin yang turut mendampingi Dahlan mengatakan, besok baru akan diungkap ke publik tentang logo dan makna logo muktamar ke-48 Muhammadiyah dan logo muktamar Aisyiyah. “Logo ini diharapkan akan mencerminkan tema muktamar,” ujarnya.

Menurut Yamin, logo itu akan memadukan antara teknologi dan tradisional. “Ini filosofinya, ada gunungannya, ada tulisan Arabnya,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr Sofyan Anif MSi mengatakan, gedung yang akan dipergunakan untuk muktamar Muhammadiyah pada 1-5 Juli 2020 mendatang berbentuk oval. Filosofinya, akan menjadi gedung yang modern ditandai dengan kemudahan yang disediakan di dalam gedung ini.

“Nuansa gedung ini, mencerminkan gedung dunia. Bahkan ada yang menyamakan dengan gedung sepak bola di Manchester. Namun yang jelas, ketika melihat gedung itu orang sudah cepat menangkap itu merupakan gedung UMS yang modern,” ujarnya.

Bahkan, menurut Sofyan, atap gedung tidak menggunakan tiang, tetapi mempunyai kekuatan yang cukup untuk luasan yang besar. “Disamping moderen, gedung ini juga dirancang berkemajuan dan ramah lingkungan. Ini dibangun ditengah edupark, yang merupakan lahan dengan banyak tanaman langka. Semua itu tetap dipertahankan, sehingga di sekitar gedung yang melingkar itu ada taman juga,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!