28.2 C
Jakarta

Kerja Sama KHE dan Sumitomo Bangun PLTA di Kaltara, Kejar Target 23% Renewable Energy Tahun 2026

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – PT Kayan Hydro Energy (KHE) menjalin hubungan kerja sama dengan Sumitomo Corporation untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade serta melakukan penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara (Kaltara).

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, hadir menyaksikan pengukuhan kerja sama ini yang ditandatangani Direktur PT Sumitomo Indonesia Kenicho Ishikawa dan Dirut PT Kayan Hydro Energy Andrew Sabastian Suryali di Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Airlangga Hartarto dalam sambutannya mengungkapkan, Indonesian berkomitmen untuk mengejar target energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2026. Oleh karena itu, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Kalimantan Utara (Kaltara) harus sudah menunjukkan progress dalam pekerjaan fisiknya.

“Hal itu diperlukan sebagai langkah dalam mencapai target 23% dari keseluruhan energi berasal dari energi terbarukan pada tahun 2026. Tentu saya berharap bahwa di tahun 2023 sudah kelihatan pekerjaan fisiknya (pembangunan PLTA),” ujarnya.

Menurut Airlangga, kerja sama antara PT Kayan Hydro Energi (KHE) dan Sumitomo Corporation tidak hanya sebatas penandatanganan saja, melainkan dapat direalisasikan segera mungkin.

“Selanjutnya kami berharap bahwa seluruh kegiatan ini bisa direalisasikan tidak hanya sebatas penandatanganan memo kerja sama tetapi bisa direalisasikan dalam bentuk investasi. Apalagi penandatanganan hari ini disaksikan duta besar Jepang,” tuturnya.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi keberlanjutan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang Dikatakan, Pembangunan PLTA ini merupakan komitmen bangsa Indonesia terhadap green energy.

Presiden beberapa kali menyebut proyek Kayan Cascade di Kalimantan Utara ini sebagai proyek monumental bagi Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita punya semangat yang kuat dalam transformasi energi,” kata Moeldoko.

Dia menambahkan, proyek ini membutuhkan waktu penyelesaian yang cukup lama karena semua pihak, baik swasta maupun pemerintah, harus memastikan bahwa pembangunan PLTA sesuai dengan upaya konservasi lingkungan dan tidak merusak kawasan hutan.

“Proyek ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari tugas Kantor Staf Presiden (KSP) adalah mengawal PSN tersebut. Bentuk kerja sama ini tidak sekedar tandatangan saja, tapi setelah ini harus segera bekerja,” imbuhnya.

Sumitomo Coperation, investor asal Jepang berkomitmen mengucurkan dana sebesar 17,8 miliar dolar AS untuk mensupport PT Kayan Hydro Energy, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara yang akan menghasilkan listrik 9.000 Mega Watt agau 9 Giga Watt.

Perlu diketahui, proyek yang sudah berjalan sejak 2011 dan diinisiasi oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) ini akan terus dilanjutkan. Moeldoko juga menyebut bahwa proyek ini menjadi sangat strategis karena terletak di kawasan perbatasan, sehingga diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di kawasan terluar Indonesia.

Direktur Utama PT KHE Andrew Sebastian Suryali mengatakan, dengan penandatanganan ini, PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation sepakat menjadi partner proyek PLTA Kayan Cascade di mana proyek ini terdiri dari 5 bendungan dengan 5-6 turbin yang akan menghasilkan total sebesar 9.000 mega watt.

Listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau di Kalimantan Utara dan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi pada Juni lalu. Namun pada umumnya, PLTA ini juga akan memasok kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan.

Selain itu, dalam rangka mendukung program percepatan transisi energi dan peningkatan energi terbarukan di dalam bauran energi nasional, KHE dan Sumitomo Corp. akan menjajaki inisiatif kerjasama dengan PLN terkait percepatan pengurangan emisi karbon sesuai komitmen Pemerintah Indonesia di dalam Paris Agreement.

Turut hadir, Head of Sumitomo Corporation Asia and Oceania Satoshi Matsui, Dirut PLN Damawan Prasojo, serta perwakilan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!