JAKARTA, MENARA62.COM – Indonesia Forum bekerjasama dengan Corporate Innovation Asia (CIAS) akan memberikan penghargaan Innovation Heroes kepada para inovator di tanah air yang dinilai berhasil menyelesaikan masalah dan berkontribusi positif untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) di Indonesia. Kegiatan yang baru pertama kalinya tersebut menjadi bagian dari upaya yang dilakukan Indonesia Forum dan CIAS untuk mendongkrak Indeks Inovasi Global Indonesia yang tahun ini menempati posisi 75.
Ketua Yayasan Indonesia Forum Prof Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan saat ini inovasi dalam berbagai bidang semakin marak bermunculan. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat yang memungkinkan lahirnya inovasi-inovasi baru.
“Inovasi sangat diharapkan karena orang membutuhkan solusi atas persoalan yang dihadapi,” tutur Prof Bambang pada keterangan pers Innovation Haroes di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Diakui untuk mencapai target SDG’s memang tidak mudah, karena Indonesia merupakan negara dengan kategori negara berkembang. Itu sebabnya dibutuhkan lompatan besar dan itu bisa dilakukan melalui inovasi.
Prof Bambang berharap pada 15 tahun ke depan, saat Indonesia memasuki 100 tahun kemerdekaan, akan lahir para innovator muda. “Kita mengincar para innovator muda karena kita memiliki bonus demografi. Jadi kita akan poles kalangan anak muda untuk menghasilkan inovasi di segala bidang,” tambah Prof Bambang.
Menurut Prof Bambang Innovation Heroes didasarkan pada semangat inklusivitas. Bahkan inovasi bukan hanya milik mereka yang ada di kampus, laboratorium, atau tim riset dan pengembangan.
“Siapapun kita – apapun latar belakangnya, apapun profesinya, dimanapun hidup dan bekerjanya – selama memiliki keinginan untuk menjadi bagian dari solusi negeri ini, bisa berinovasi,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder CIAS mengatakan gagasan Innovation Heroes didasarkan atas masih rendahnya indeks Inovasi Global Indonesia, yang berada di bawah Malaysia (urutan 36), Thailand (urutan 43), bahkan Vietnam (urutan 48).
“Padahal kami meyakini bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta inovator yang tak kalah hebat. Hanya saja mereka tidak terlihat, mereka tenggelam dalam kerumunan,” jelas Dr Indrawan.
Oleh sebab itu, melalui ajang penghargaan Innovation Heroes ini ia berharap para talenta inovator bangsa bisa lebih terangkat ke permukaan. Tujuannya, selain memberikan apresiasi dan pengakuan pada mereka, juga diharapkan inovasi tersebut dapat menginspirasi putra-putri bangsa lainnya untuk turut melakukan inovasi dalam rangka menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa, khususnya terkait 17 tema SDG.
Lebih lanjut Indrawan menjelaskan bahwa inovasi adalah sebuah upaya untuk memecahkan masalah dengan cara yang baru atau berbeda. Ketika solusi yang dihadirkan terbukti mampu menyelesaikan masalah hingga kemudian diadopsi oleh banyak orang, maka dia telah melakukan
inovasi.
Mengusung tema ‘Semua bisa berinovasi’, Innovation Heroes diikuti ratusan innovator dari berbagai latar belakang mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, pengusaha hingga professor. Dari ratusan innovator tersebut tim Indonesia Forum dan CIAS kemudian menyeleksi, dan terpilih 15 kandidat penerima penghargaan Innovation Heroes 2023.
Adapun kriteria atau ukuran yang digunakan untuk menyeleksi kandidat antara lain tingkat urgensi dari masalah yang dipilih, ketepatan solusi yang dijalankan, tingkat inovativitas dari solusinya, serta keberlanjutan dan skalabilitas inovasinya.
Selain itu tentu saja inovasi yang diajukan telah terbukti memberikan dampak positif di bidangnya masing-masing dan berhubungan dengan minimal salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Indrawan mengingatkan bahwa Innovation Heroes bukanlah sebuah kompetisi inovasi, melainkan sebuah penghargaan inovasi yang diberikan kepada siapapun yang layak menyandang gelar pahlawan inovasi Indonesia. Jumlah penerima penghargaan tidak ditentukan sejak awal, namun mengikuti hasil penilaian dewan Innovation Heroes.
Pada malam inagurasi yang akan diselenggarakan di Januari 2023 nanti, Indonesia Forum akan mengumumkan siapa saja dari 15 nominator yang telah terpilih, yang akan mendapatkan penghargaan Innovation Heroes.
Program Innovation Heroes tidak berhenti dengan penghargaan. Selanjutnya, para heroes akan mendapatkan coaching berkelanjutan dari Corporate Innovation Asia (CIAS). Juga mentoring dari para pengusaha dan tokoh nasional yang tergabung di Indonesia Forum. Mereka juga akan masuk dalam jejaring Indonesia Forum.
“Tujuan dari program lanjutan ini adalah untuk mendorong dan memfasilitasi para inovator untuk membawa inovasinya ke tingkatan yang lebih tinggi dan memberikan manfaat yang lebih luas,” jelas Indrawan.
Semua informasi terkait inovasi yang dilakukan oleh kelima belas nominator akan tersebut akan dipublish pada portal pahlawan inovasi Indonesia. Portal ini dapat diakses oleh siapa saja. Harapannya agar selain memberikan inspirasi bagi calon innovator berikutnya, juga agar inovasi mereka dapat diduplikasi di tempat-tempat lainnya sehingga semakin banyak masalah di negeri ini yang dapat diselesaikan.
Inilah 15 kandidat Innovation Heroes
- -Ing. Wahyudi Hasbi, S.Si, M.Kom dengan judul Inovasi Satelit Kecil Multi Misi Untuk Bantuan Komunikasi Kebencanaan dan Pemantauan Sumber Daya Alam serta Maritim Indonesia.
- Josaphat Tetuko Sri Sumantyo dengan judul Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar: Pembuatan alat monitoring disaster berdasarkan sonar.
- Lenang Manggala dengan judul Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional: Pendampingan penulisan intensif untuk siswa, penerbitan buku untuk meningkatkan akreditasi & pangkat guru, dan pemberdayaan serta pengelolaan komunitas literasi.
- Heni Sri Sundani dengan judul Gerakan Anak Petani Cerdas: Program pendidikan dan pemberdayaan anak petani disertai dengan program kesehatan & social emergency response.
- Amrullah dengan judul Eduwisata Agro Kampung Gagot: Edukasi & Wirausaha Sosial Pertanian Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan.
- Didi Diarsa Adiana dengan judul Sepeda Kayu listrik: Membuat sepeda dengan bahan kayu recycle dan bertenaga listrik.
- Irvan Hermala dengan judul Berbagi Listrik: sebuah inovasi sosial dalam penyediaan akses listrik bagi masyarakat di remote area dengan penerapan teknologi sel surya yang bersih dan terjangkau.
- Herry Wijaya dengan judul For Sustainable Prosperity: Pendampingan pembuatan system ekonomi sirkular di perusahaan dan pengolahan limbah masyarakat menjadi energi terbarukan dan material komposit.
- Aling Nur Naluri Widianti dengan judul Salam Rancage: Usaha Sosial untuk Pemberdayaan Perempuan di Kampung Urban.
- Noryawati Mulyono dengan judul Kemasan ramah lingkungan Biopac dari rumput laut: Inovasi ini merupakan hasil penelitian yang ditransformasi menjadi ide bisnis untuk dapat memberikan dampak nyata bagi Produk ini aman jika dibuang ke tanah atau got, bahkan nutrisi dari rumput laut dapat meningkatkan kesuburan tanah.
- Agus Gusnul Yakin dengan judul SMX School of Makers: Sekolah setingkat SMA untuk menyalurkan minat bakat anak dan menghasilkan karya yang bermanfaat dengan kurikulum yang berorientasi
- Tatiek Kancaniati dengan judul Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru sebagai teknik inovasi marketing, menawarkan jasa pelatihan bisnis berbasis home industri dan agribisnis lainnya, dengan tujuan produk UKM warga desa menemukan pasar langsung (konsumen) dengan inovasi ini menjembatani Hulu dan Hilir (Produsen-Konsumen) sehingga harga jual lebih baik lagi.
- Ris. Dr. Widya Fatriasari, S.Hut, MM dengan judul Inovasi pengubahan Jerami menjadi Biomedical: Mengolah jerami menjadi biomedical sehingga mengurangi pembakaran jerami dan kerusakan lingkungan.
- Ahmad Rizqi Meydiarso dengan judul Qore – Low Code Platform: Menyediakan platform pembuatan website untuk para UMKM dan public dengan minim code sehingga dapat meningkatkan bisnis dari masing-masing
- Rendy Aditya Wachid dengan judul Parongpong Raw Lab: Mengubah puntung rokok menjadi bahan bangunan
