32.2 C
Jakarta

Tafsir: Kader LRB Jawa Tengah Menopang Kekuatan MDMC Tingkat Nasional

Baca Juga:

BREBES, MENARA62.COM – Kurang lebih 154 peserta mengikuti Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lembaga Resiliensi Bencana (LRB-MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di SMK Muhammadiyah Bumiayu, Sabtu-Ahad, 16-17 September 2023. Ketua LRB PWM Jawa Tengah, Istanto, M.Pd menjelaskan tujuan diadakan rakerwil ini. “Lembaga Resiliensi Bencana PWM Jawa Tengah, MDMC Jawa Tengah menyelenggarakan rapat kerja wilayah tahun 2023 yang bertempat di SMK Muhammadiyah Bumiayu selama 2 hari ini bersama-sama antara LRB PDM se-Jawa Tengah untuk diseminasi program atau kemudian diskusi program-program unggulan yang akan dilaksanakan selama satu periode hingga nanti diseminasi program dari wilayah akan terdistribusi ke masing-masing daerah se Jawa Tengah,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa peserta rakerwil ini adalah pimpinan LRB PWM Jawa Tengah sejumlah 54 orang, kemudian utusan dari masing-masing MDMC daerah masing-masing daerah 3 orang se-Jawa tengah, kemudian ada beberapa utusan khusus di antaranya dari LLHPB ‘Aisyiyah, kemudian materinya ada dari PP Muhammadiyah, dan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah.

Pembukaan rakerwil ini dihadiri oleh ketua PWM Jawa Tengah, DR Tafsir sekaligus membukanya. Dia mengapresiasi kegiatan ini.  “PWM Jawa Tengah mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada MDMC Jawa Tengah atau Lembaga Resiliensi Bencana yang hari ini menyelenggarakan Rakerwil di Bumiayu Brebes. Kenapa di Brebes? Karena  ya bisa saja salah satunya adalah Brebes merupakan salah satu kabupaten yang rawan tanah longsor dan bencana-bencana yang lain, sehingga biar kita lebih peduli sehinggadi tempatkan di Brebes sini,” ucap Kyai Tafsir.

Dia berharap agar rakerwil ini berhasil merumuskan program yang bermanfaat dalam penganan bencana di Jawa tengah. “Semoga rakerwil ini akan berhasil merumuskan program-program yang bermanfaat dalam penanganan bencana alam di Jawa Tengah dan juga di berbagai belahan dunia, karena Jawa Tengah menjadi salah satu kekuatan dalam penanganan bencana, menjadi andalan pimpinan pusat Muhammadiyah, sehingga semoga kader-kader di Lembaga Resiliensi Jawa Tengah ini juga bagian dari yang akan menopang kekuatan MDMC tingkat nasional yang salah satunya sekarang sudah menangani bencana alam di Maroko dan Libya, sehingga betapa besar tanggung jawab kita karena tidak hanya di level lokal dan nasional tetapi juga level global , dan itulah bagian upaya upaya kita dalam rangka Internasionalisasi Muhammadiyah,” harapnya.

Muhammadiyah selalu hadir di tengah-tengah solusi untuk membawa solusi, namanya juga PKO Penolong Kesengsaraan Oemoem . “Muhammadiyah selalu hadir di tengah-tengah orang yang sedang mengalami kesengsaraan,  salah satu bentuk kesengsaraan  yang sedang terjadi sekarang adalah musim kemarau, bencana kekeringan.  Banyak di antara kita yang kesulitan air bersih, maka sudah menjadi kewajiban kita bagaimana membantu masyarakat yang kekurangan air bersih, air minum. Maka kepada MDMC di di seluruh tingkatan di Jawa Tengah untuk sigap dan bagaimana bisa membantu masyarakat yang mengalami kekeringan, mengalami kekurangan air bersih. Bagaimana  caranya kita bisa dropping air pada mereka sehingga mereka  tidak kekurangan air bersih lagi,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!