BANDA ACEH, MENARA62.COM – Upaya pembukaan jalur Medan–Aceh Tamiang yang sebelumnya tertutup material lumpur dan tanah mulai menunjukkan kemajuan signifikan. Pantauan tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (2/12) menunjukkan alat berat Dinas Pekerjaan Umum terus bekerja menyingkirkan material yang menghambat akses dari Sumatra Utara menuju Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
Sejumlah kendaraan roda empat telah dapat melintas meski dengan kecepatan terbatas. BNPB menargetkan jalur ini dapat diakses 100 persen pada Rabu (3/12), setelah sisa material yang menumpuk di tepi jalan dibersihkan sepenuhnya.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB (Deputi 4), Jarwansyah, memimpin langsung tim pendampingan yang ditempatkan di seluruh kabupaten/kota terdampak. Pendampingan mencakup pendistribusian logistik, pemutakhiran data, penguatan sistem komando, serta kebutuhan lain pada fase tanggap darurat.
Untuk jalur laut, bantuan dikirim dari Banda Aceh menuju Langsa dan kini telah tiba di kantor Dinas Sosial Langsa untuk didistribusikan. Bantuan bagi wilayah Aceh Tamiang juga sedang dalam perjalanan dan mulai disalurkan hari ini.
Pada jalur udara, Deputi 4 BNPB mengerahkan helikopter untuk melakukan air drop bantuan di beberapa titik, termasuk lapangan dekat Babo dan Perupuk, Kecamatan Bandar Pusaka. Bantuan mencakup 100 makanan siap saji, 100 hygiene kit, 50 paket sembako, 100 selimut, 100 matras, dan 25 alat kebersihan.
BNPB berharap terbukanya akses darat dari Medan menuju Aceh Tamiang, Langsa, hingga Lhoksumawe dapat mempercepat penanganan darurat. Dengan jalur yang mulai terbuka, proses distribusi logistik, pemulihan jaringan listrik dan telekomunikasi, serta pembersihan material dapat dilakukan lebih maksimal dan merata.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., menyampaikan bahwa percepatan ini penting untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama masa tanggap darurat hingga proses pemulihan ke depan. (*/rls)
