JAKARTA, MENARA62.COM– Kementerian Pendidikan Taiwan mengundang pimpinan (rektor) sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia untuk berkunjung ke Taiwan. Delegasi yang rencananya dipimpin oleh Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. H. Lincolin Arsyad, Ph. D tersebut akan berkunjung ke Taiwan selama sepekan.
Selain Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), delegasi tersebut melibatkan 26 rektor atau pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya dari berbagai daerah.
Dalam siaran persnya, Rektor Universitas Prof Dr Hamka (Uhamka) Prof Suyatno mewakili PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa kunjungan ke Taiwan diantaranya untuk mempelajari bentuk kerjasama yang memungkinkan antara perguruan tinggi Muhammadiyah dengan universitas di Taiwan.
“Untuk Uhamka, sudah disiapkan kerjasama dengan sekitar 14 universitas di Taiwan seperti Da-Yeh University, Overseas Chinese University, University of Taipei, Chungyu University of Film and Arts. Kerjasama tersebut meliputi sejumlah bidang termasuk diantaranya juga riset,” kata Suyatno.
Delegasi pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah dari sejumlah daerah tersebut akan berkunjung ke Taiwan sejak 6 Desember hingga 12 Desember 2017. Beberapa universitas yang dijadwalkan untuk dikunjungi antara lain Yuanpei University of Medical Technology, Hungkuang University, Asia University, Da-Yeh University, National Cheng Kung University, National Taipei University of Nursing and Health Sciences, Soochow University.
Beberapa rektor universitas Muhammadiyah yang ikut dalam delegasi diantaranya Rektor Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dan sebagainya.
Selain itu ada juga penandatanganan nota kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Taiwan.
Suyatno berharap ke depan, akan semakin banyak bentuk kerjasama antar negara yang dilakukan universitas-universitas dibawah naungan Muhammadiyah. Kerjasama internasional tersebut bertujuan mempercepat universitas Muhammadiyah untuk menjadi perguruan tinggi kelas dunia.
