Menara62.com. Jakarta. Pola hidup masyarakat sekarang semakin enggan untuk berjamaah atau berkumpul , ada pola hidup yang cenderung individualistik dan rasionalistik. Demikian dikatakan oleh ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si di hadapan 60 peserta pelatihan jurnalistik Muhammadiyah Jum’at (23/12/160. Kegiatan diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah di auditorium PP Muhammadiyah Jakarta. Terhadap perkembangan pola hidup masyarakat yang semakin rasionalistik beliau menilai bahwa segala sesuatu yang dapat diterima dengan akal maka dia akan melakukannya “ Sesuatu yang bisa dijelaskan secara rasional mereka baru bersedia menerima “ ujarnya. Penyebab gaya hidup masyarakat yang materialistik, menurut pria kelahiran Garut 1952 tersebut karena faktor alam dan manusia itu sendiri yang ingin serba instan “ Dunia yang kita tempati sudah terkoneksi, makin sesak, dihuni 7 milyar yang mengakibatkan dunia makin panas “ Beliau menambahkan bahwa ketiga sifat tersebut akan kedepan “ Itulah perubahan dari ketiga sifat tersebut yang semakin ke depan sebagai wujud perkembangan teknologi “ Menghadapi masyarakat dengan teknologinya yang semakin maju diperlukan sikap positif oleh Muhammadiyah dalam menggunakan teknologi “ Muhammadiyah harus familier dan dekat dengan teknologi, memanfaatkan sosial media sebagai media dakwah. Media yang dimiliki oleh Muhammadiyah seperti TvMu, menara26.com, suara Muhammadiyah harus dekat dengan dunia teknologi, isilah medsos dengan nilai – nilai dakwah “ jelas guru besar sosiologi agama Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
Namun di lingkungan warga Muhammadiyan berdakwah melalui dunia maya dan dunia nyata dalam media elektronik masih memprihatinkan “ Para pimpinan untuk berdakwah dengan tulisan masih sangat rendah, karena mereka sudah terbiasa dengan budaya dakwah lisan, budaya tutur dan mendengarkan “ kata Prof Dadang menjawab pertanyaan salah satu peserta, ketika ditanya tentang rendahnya kesadaran pimpinan Muhammadiyah di dunia tulis menulis Beliau mengakui tingkat kesadaran pimpinan Muhammadiyah berdakwah dengan qolam masih rendah karena faktor profesional “ Berdakwah dengan menulis adalah ketrampilan otot. Pimpinan perlu disadarkan, bahwa berdakwah melalui tulisan cukup efektif dan efesien. Mereka lebih suka menjadi kader politik, jarang kita temukan kader di bidang kewartawanan “ ungkapnya. Namun beliau optimis dengan adanya pelatihan jurnalistik “ Kami yakin dengan pelatihan ini akan lahir kader – kader jurnalis yang mampu menyuguhkan berita terpecaya “ pungkasnya (AbG/MPI Kendal)
Prof Dadang : Pentingnya Kesadaran Warga Muhammadiyah Berdakwah Lewat Tulisan
- Advertisement -