Membangun masyarakat Muslim, harusnya menjadi cita-cita yang ditanamkan dalam setiap dada seorang Muslim. Panduannya, tentu Al Quran yang menjadi kitab yang kita terima tanpa keraguan dan penuh ketakwaan.
Berbicara soal masyarakat Muslim, terkadang memunculkan pertanyaan. Diantaranya, adakah contoh masyarakat Muslim yang bisa diambil hikmahnya. Adakah komunitas manusia di muka bumi ini, yang bisa dipelajari dan diikuti oleh generasi-generasi sesudahnya untuk membangun masyarakat Muslim.
Namun tetap harus diingat, kewajiban utama seorang Muslim adalah taqwa pada Allah SWT. Tidak ada ketakwaan dan pengakuan adanya kecenderungan ketakwaan pada apapun di dunia ini, kecuali pada Allah SWT. Tidak ada lagi pengakuan punya sesembahan lain, selain Allah SWT. Ketaqwaan pada Allah SWT merupakan harga mati, yang di jalannya lah kita harus berserah diri dan menghamba.
Jawaban atas pertanyaan itu, sebetulnya mudah. Karena Islam memang pernah memilikinya. Artinya, masyarakat Muslim bukanlah sebuah utopi. Mewujudkan masyarakat Muslim bukanlah sebuah mimpi di siang bolong. Masyarakat Muslim itu pernah ada dan bisa diwujudkan. Soal sekarang sulit mewujudkan dan mencari keberadaan masyarakat Muslim, itu lain soal.
Siapakah, dimanakan masyarakat Muslim itu pernah ada di muka bumi ini? Jawabnya, tentu dimulai dari era generasi pertama Islam. Siapakah generasi pertama itu?
Generasi Islam pertama, terdiri dari para sahabat Nabi Muhammad SAW. Mereka bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, menjadi Muslim dan syahid sebagai Muslim. Mereka dipuji oleh Allah dan Rasul Allah.
Sufat al-Fath menyebutkan, Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi lemah lembut terhadap sesama mereka (Al Fath: 29)
Generasi inilah yang menjadi satu-satunya generasi teladan dalam sejarah manusia. Mereka menerjemahkan ayat-ayat firman Allah SWT menjadi amal nyata. Seperti perumpamaan, orang tidak bisa lagi memisahkan kehidupan mereka dari ayat-ayat Quran.
Kamu adalah umat yang terbaikyang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (Ali Imron: 110)
Para sahabat ini, tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang kuat dan matang dengan akar yang kokoh menghujam ke dasar bumi.
Akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musin denganseizin Rabb-nya. (Ibrahim: 24-25)
Paling tidak ada 12 kunci tarbiyah Nabi Muhammad SAW pada generasi Islam pertama. Nabi Muhammad memberikan pendidikan, pendampingan, pembinaan pada generasi awal ini dengan prinsip-prinsi yang kuat. Keduabelas kunci itu adalah:
- pembinaan hanyadengan Manhaj Rabbani.
- memurnikan dakwah dari segala kepentingan duniawi dan manfaat-manfaat yang bersifat sementara.
- dimulai dengan membangun aqidah umat sebelum menegakkan syari’at (hukum)
- pembinaan dilakukan melalui kelompok gerakan.
- kelompok dengan tujuan yang jelas dan bisa dibedakan langsung dengan masyarakat kebanyakan. Pasalnya, “ideologi” kelompok ini jelas dan tidak bercampur dengan pemikiran lain.
- membina qaidah shalabah, kelompok ini yang kuat untuk menopang bangunan di atasnya.
- memanfaatkan semua potensi yang ada, dan tidak menyia-nyiakan potensi yang dimiliki.
- kualitas personal diukur dengan parameter ketakwaan pada Allah SWT.
- melakukan pembinaan dengan amal nyata dan mampu memanfaatkan momentum dengan baik untuk kepentingan umat.
- berjihad.
- Min Allah wa Fathun Qarib yakin bahwa pertolongan Allah akan hadir disetiap langkah.
- memilih pemimpin yang bisa menjadi uswah hassanah dan pemimpin yang beramal nyata.
- bersikap lembut dan penyayang, bukan kasar dan menyakitkan.
- bervisi jauh ke depan, terutama untuk menyikapi perubahan antar fase perjuangan.
- para sahabat menerima perintah untuk dilaksanakan dan berbuat.
Inilah masyarakat Muslim yang menjadi teladan. Inilah yang menginspirasi pergerakan untuk menyongsong umat yang taqwa pada Allah SWT.