LEBAK, BANTEN, MENARA62.COM — Hujan deras dengan intensitas tinggi yang turun nyaris tanpa henti selama berhari-hari di Lebak Banten, menyebabkan air di sungai Ciberang meluap ke segala arah dan menggenangi beberapa desa di sepanjang alirannya. Termasuk kampung Sinday Kec. Sajira, Lebak. Banten.
Mirisnya, akibat banjir kampung Sinday yang berada di wilayah desa Pajagan itu mendadak terisolir. Genangan air mengakibatkan aliran listrik dan jaringan komunikasi terputus. Beberapa bagian jalan juga rusak sehingga sukar dilalui kendaraan.
“Saat kami tiba di kampung Sinday dua hari lalu, kondisinya sangat mengenaskan. Semua rumah warga digenangi air bercampur lumpur tebal. Sebagian rumah warga rusak parah. Warga kelaparan karena bahan pangan mereka rusak semua. Air layak konsumsi juga tak ada,” kata ketua tim rescue SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) Edy Riansyah, Sabtu (4/1/2020)
Diterangkan pula oleh Edi, mereka menyasar kampung Sinday setelah mendapat informasi dari posko induk di Kec. Sajira. Lantas, Edi bersama tiga personil Mapala Geompala Sekolah Tinggi Teknoligi Mutu Muhammadiyah (STTM) Tangerang, serta dua personil masing-masing dari Mapelba Banten dan Palapa Latansa, bergegas ke kampung Sinday. Mereka adalah relawan pertama yang berhasil menembus Kampung Sinday.
“Sampai di kampung Sinday, kami langsung mendirikan dapur umum, melakukan evakuasi warga korban banjir, serta membuat camp pengungsian di ruang SD yang tak terpakai,” lanjut Edy yang juga anggota Mapala Geompala STTM.
Selain itu kata Edi, mereka juga membantu warga membersihkan rumah dan sarana ibadah, menyingkirkan puing-puing yang berserakan dimana-mana, mendistribusikan bantuan dan masih banyak lagi.
“Sekarang kondisi kampung Sinday relatif kondusif. Kebutuhan pangan mulai ada. Meski begitu, kami tetap berpesan ke warga agar mereka tetap waspada. Cuaca yang belum bersahabat, sangat mungkin menurunkan hujan deras lagi,” pungkas Edi. (Ahyar Stone/SARMMI)